Gelar Pemilu Fest 2019, KPU Ajak Warga Gembira Sambut Pesta Demokrasi

Minggu, 07 April 2019 - 15:57 WIB
Gelar Pemilu Fest 2019, KPU Ajak Warga Gembira Sambut Pesta Demokrasi
Warga KOta Bandung mengikuti Pemilu Run 2019 yang digelar KPU Kota Bandung di kawasan Jalan Asia Afrika, Minggu (7/4/2019). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - KPU Kota Bandung menggelar sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 melalui berbagai kegiatan dalam bentuk hiburan. Konsep hiburan tersebut diharapkan meningkatkan angka partisipasi masyarakat pada Pemilu 17 April 2019.

Event bertema Pemilu Fest 2019 digelar di Jalan Ir Sukarno, kawasan Asia Afrika, Kota Bandung, Minggu (7/4/2019). Acara dimulai dengan kegiatan lari 5 kilometer, hiburan, bazar makanan, stand parpol, talkshow, pentas seni siswa SMA, dan lain-lain.

“Biasanya sosialisasi berwujud tatap muka dan konvensional, tetapi masyarakat sudah bosan. Makanya kami cari cara lebih entertaint (menghibur). Pemilu Run misalnya, selain menjaga kesehatan, juga agar masyarakat aware terhadap Pemilu 2019,” kata Ketua KPU Kota Bandung Suhartie.

Menurut dia, acara seperti ini digelar serentak di kota/kabupaten se-Jawa Barat, bahkan Indonesia. Namun di Kota Bandung disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya.

“Kenapa entertaint, karena masyarakat lebih senang melihat hiburan. Harapannya, masyarakat lebih tahu terkait pesta demokrasi 17 April. Kami juga siapkan stand parpol. Mereka bisa sampaikan visi misi dan program agar diketahui masyarakat. Nanti mereka bisa pilih yang sesuai,” ujar dia.

Menurut Suhartie, sosialisasi menjadi pekerjaan rumah yang harus giat dilakukan. Sebab, mayoritas masyarakat Kota Bandung adalah penduduk urban.

Berbagai persoalan bisa muncul, misalnya masalah kependudukan dan kurangnya pengetahuan pemilu. Ketidaktahuan itu dikhawatirkan menyebabkan besarnya jumlah masyarakat yang tak memilih alia golput.

“Pada acara talkshow, kami memberi pencerahan kepada masyarakat untuk ikut pemilu. Mungkin ini pemilu terumit dan terbesar di Indonesia. Amerika saja, mereka pilih presiden oleh perwakilan. Tapi di Indonesia langsung oleh masyarakat. Sehingga dibutuhkan partisipasi masyarakat,” tutur Suhartie.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8259 seconds (0.1#10.140)