Keren, Seni Ukir 3D dari Limbah Alumunium Ini Layak Anda Koleksi
A
A
A
CIREBON - Jika biasanya alumunium digunakan untuk perabotan rumah, maka akan berbeda bila berada di tangan orang kreatif dan berjiwa seni.
Emik Miftahudin, warga Desa Tegal Gubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, pemuda yang memiliki kreativitas dan jiwa seni tinggi itu.
Di tangan Emik, limbah alumunium berubah menjadi ukiran tiga dimensi bernilai ekonomi tinggi. Karya seni relief hasil karya Emik, laku dijual dengan harga Rp300 ribu hingga Rp800 ribu tergantung ukuran dan tingkat kerumitannya.
Pembuatan seni ukir berbahan dasar alumunium itu cukup sederhana. Emil mengawali kerja seninya dengan memotong alumunium yang disesuaikan dengan ukuran figura foto 10 R atau 25,4 sentimeter (cm) X 30,5 cm.
Kemudian, Emil membuat sketsa gambar sesuai keinginan pembeli. Setelah itu, Emik membuat ukiran tiga dimensi menggunakan alat sederhana berupa pensil dan paku. Hasilnya, ukiran menonjol atau relief terlihat indah dan keren.
Emik mengatakan, ukiran tiga dimensi itu membutuhkan waktu satu hingga hingga tiga hari tergantung ukuran dan tingkat kerumitan.
"Untuk (ukiran) ukuran kecil bisa satu hari. Sedangkan, untuk ukuran besar tiga hari. Ide awalnya saya liat banyak sampah alumunium berserakan di wilayah Arjawinangun," kata Emik yang sebelumnya bekerja sebagai kuli panggul ini.
Disinggung tentang pemasaran karya-karyanya, Emik mengaku baru di sekitar wilayah Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning). Karya seninya dipasarkan melalui media sosial (medsos).
Bagi pecinta karya seni, ukiran tiga dimensi Emik yang indah dan keren ini layak dijadikan koleksi di rumah Anda.
Emik Miftahudin, warga Desa Tegal Gubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, pemuda yang memiliki kreativitas dan jiwa seni tinggi itu.
Di tangan Emik, limbah alumunium berubah menjadi ukiran tiga dimensi bernilai ekonomi tinggi. Karya seni relief hasil karya Emik, laku dijual dengan harga Rp300 ribu hingga Rp800 ribu tergantung ukuran dan tingkat kerumitannya.
Pembuatan seni ukir berbahan dasar alumunium itu cukup sederhana. Emil mengawali kerja seninya dengan memotong alumunium yang disesuaikan dengan ukuran figura foto 10 R atau 25,4 sentimeter (cm) X 30,5 cm.
Kemudian, Emil membuat sketsa gambar sesuai keinginan pembeli. Setelah itu, Emik membuat ukiran tiga dimensi menggunakan alat sederhana berupa pensil dan paku. Hasilnya, ukiran menonjol atau relief terlihat indah dan keren.
Emik mengatakan, ukiran tiga dimensi itu membutuhkan waktu satu hingga hingga tiga hari tergantung ukuran dan tingkat kerumitan.
"Untuk (ukiran) ukuran kecil bisa satu hari. Sedangkan, untuk ukuran besar tiga hari. Ide awalnya saya liat banyak sampah alumunium berserakan di wilayah Arjawinangun," kata Emik yang sebelumnya bekerja sebagai kuli panggul ini.
Disinggung tentang pemasaran karya-karyanya, Emik mengaku baru di sekitar wilayah Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning). Karya seninya dipasarkan melalui media sosial (medsos).
Bagi pecinta karya seni, ukiran tiga dimensi Emik yang indah dan keren ini layak dijadikan koleksi di rumah Anda.
(awd)