Caleg PKS Soroti Maraknya Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan

Sabtu, 06 April 2019 - 22:55 WIB
Caleg PKS Soroti Maraknya  Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan
Caleg DPRD KBB dari PKS Nur Djulaeha saat melakukan sosialisasi dan pemahaman terkait dengan bahaya kekerasan terhadap anak dan perempuan yang trendnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) atau umumnya di Jawa Barat masih sangat tinggi dan trennya terus meningkat. Ini dikarenakan masyarakat sudah berani melaporkan ke petugas, meski ironisnya para pelaku dari dalam lingkungan terdekatnya.

Caleg DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nur Djulaeha menyatakan keprihatinannya atas berbagai kasus kejahatan seksual pada anak. Menurutnya, peran keluarga sangat penting di dalam mencegah terus bertambahnya korban. "Paling penting itu upaya preventif, bagaimana memberikan pemahaman pada anak dan tentunya pemahaman agama juga sangat penting," ucapnya, Sabtu (6/4/2019).

Perempuan yang juga mantan Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak KBB ini menilai peran keluarga sangat penting dalam memproteksi terjadinya pelecehan seksual atau kekerasan pada anak. Sebab, sekarang ini para predator yang menjadikan anak sebagai target sasarannya justru dari orang-orang terdekat.

Berdasarkan data dari Komnas Perlindungan Anak, jumlah aduan kasus kekerasan seksual anak pada tahun 2010 sebanyak 2.046 kasus, 42% di antaranya merupakan kejahatan seksual. Pada tahun 2011 meningkat menjadi 2.467 kasus, yang 52%-nya kejahatan seksual. Sementara, pada tahun 2012 terdapat 2.637 aduan yang 62% di antaranya adalah kekerasan seksual.

Kemudian, pada tahun 2013 meningkat lagi menjadi 2.676 kasus, 54% didominasi kejahatan seksual. Lalu pada tahun 2014 sebanyak 2.737 kasus dengan 52% kekerasan seksual. Tahun 2015 terjadi peningkatan pengaduan sangat tajam, ada 2.898 kasus yang 59,30% di antaranya kekerasan seksual. Terus bertambahnya kasus tersebut harus menjadi perhatian semua pihak dalam menekan kejahatan ini.

"Kalau dulu pelaku kejahatan seksual seorang pria dewasa dengan sasarannya juga orang dewasa, tapi sekarang pelaku dan korbannya anak di bawah umur. Inilah yang harus jadi perhatian bersama dengan memutus akar persoalannya," kata caleg nomor urut 6 di Dapil 1 ini.

Menurut Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS Diah Nurwitasari, banyaknya pelaku kekerasan seksual yang berasal dari kalangan terdekat sebagai hal yang mengerikan sekaligus memalukan. Hal itu bisa jadi karena pengaruh lingkungan atau akibat derasnya sumber informasi yang bebas diakses melalui internet.

"Pengaruh gadget juga sangat besar karena dengan handphone di tangan dapat mudah mengakses internet atau menonton tayangan pornografi," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6252 seconds (0.1#10.140)