Luapan Sungai Cibitung Putuskan Jembatan Penghubung Dua Desa di KBB

Jum'at, 05 April 2019 - 20:37 WIB
Luapan Sungai Cibitung Putuskan Jembatan Penghubung Dua Desa di KBB
Lokasi Jembatan Leuwi Cingcin penghubung dua desa di Kecamatan Cililin, KBB, yang putus akibat tergerus luapan air Sungai Cibitung pada Kamis (4/4/2019) malam. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG BARAT - Hujan deras mengakibatkan debit air Sungai Cibitung meluap sehingga memutuskan Jembatan Leuwi Cingcin di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (4/4/2019) malam.

Jembatan yang dibangun pada 2015 itu merupakan akses penghubung dua desa, antara Desa Nangerang dengan Karyamukti, khususnya bagi warga Kampung Leuwi Cingcin.

"Semalam hujan deras jadi jembatan setapak penyeberangan warga ini putus terbawa air. Akibatnya warga terpaksa harus memutar sejauh 6 kilometer untuk bisa menyeberang ke desa tetangga," kata Kepala Desa Karyamukti Sutisna kepada wartawan, Jumat (5/4/2019).

Sutisna mengemukakan, yang paling merasakan dampak akibat putusnya Jembatan Leuwi Cingcin adalah anak-anak sekolah karena untuk ke sekolah mereka harus memutar dengan jarak cukup jauh.

Oleh karena itu pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan instansi terkait agar segera membangun kembali jembatan tersebut. Pasalnya meskipun hanya jembatan setapak, tapi fungsinya sangat penting bagi aksesibilitas warga dua desa.

Namun terkait anggaran, ujar Sutisna, pihaknya akan bermusyawarah dengan perangkat desa, kecamatan, dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Selain jembatan, akses penghubung antara KBB dengan Kabupaten Bandung juga terputus dikarenakan jalan di Cimanong, Desa Karyamukti, Kecamatan Cililin, ambles.

Jalan itu ambelas akibat tanah tergerus air karena curah hujan tinggi. "Mau tidak mau, akibat kondisi tersebut perekonomian warga menjadi terhambat. Semoga saja bisa segera teratasi," ujar dia.

Kepala Badan Penangguulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Duddy Prabowo menuturkan, akses jalan yang tertutup merupakan jalan utama bagi warga sekitar untuk menjual hasil buminya ke wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya.

Untuk penanganannya, pihaknya meminta bantuan dinas terkait untuk mendatangkan alat berat guna membuka jalur tersebut. "Sampai tadi siang masih belum terbuka. Kami sudah minta dukungan Dinas PU untuk mendatangkan alat berat. Kalau ada alat berat proses pembersihan material tanah bisa lebih cepat sehingga jalan kembali bisa dilalui," kata Duddy.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.5024 seconds (0.1#10.140)