Polisi Berseragam Hitam-hitam Ringkus Pedagang Kebab di Karawang

Kamis, 04 April 2019 - 11:10 WIB
Polisi Berseragam Hitam-hitam Ringkus Pedagang Kebab di Karawang
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi. Insert: warung kebab milik Arif di depan ruko. Foto/SINDOnews/Nilakusuma
A A A
KARAWANG - Polisi berseragam hitam-hitam, berpenutup wajah, dan bersenjata lengkap, menangkap Arif (30), pedagang kebab di Jalan Suhud Hidayat, Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur, Rabu (3/4/2019) malam.

Penangkapan ini menarik perhatian masyarakat karena polisi berseragam hitam-hitam dan bersenjata lengkap yang mengaku dari Mabes Polri itu, memblokade jalan.

Setelah mengamankan Arif, polisi memasukkan Arif ke mobil dan langsung pergi. Warga setempat menduga polisi bersenjata lengkap itu menangkap seorang terduga teroris yang bersembunyi di Karawang.

Ketua RT 01/01 Kelurahan Adiarsa Timur Nggun Suryadi membenarkan telah terjadi penangkapan terhadap warganya bernama Arif. Penangkapan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB malam di ruko kebab milik Arif, Jalan Suhud Hidayat.

Saat penangkapan, Arif baru membuka dagangan kebab di depan ruko milik keluarga istrinya. "Saya tidak tahu persis kejadiannya karena saat itu saya lagi di luar. Namun berdasarkan laporan warga penangkapan itu saat Arif mau berdagang kebab," kata Nggun Suryadi, Kamis (4/4/2019).

Polisi Berseragam Hitam-hitam Ringkus Pedagang Kebab di Karawang


Nggun menuturkan, dia tidak tau alasan warganya ditangkap karena tidak satupun aparat mau menjelaskan alasan penangkapan ataupun menghubungi dirinya sebelumnya.

Namun Nggun mengaku identitasnya sudah diminta oleh salah seorang yang mengaku dari Mabes Polri. "Tidak ngomong apa-apa lagi, cuma minta identitas saya," ujar dia.

Hingga saat ini Nggun belum tahu pasti alasan penangkapan terhadap Arif. Namun dia mengaku, sejumlah warga curiga penangkapan itu terkait kasus terorisme.

Alasannya karena polisi yang menangkap Arif menggunakan senjata lengkap dan menggunakan seragam hitam-hitam dengan penutup muka.

"Jumlah polisi yang melakukan penangkapan banyak hingga puluhan orang, terus mereka juga memblokade jalan, jadi warga menganggap itu bukan penangkapan biasa," tutur Nggun.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8650 seconds (0.1#10.140)