Wujudkan Jabar Juara Lahir Batin, Emil Ajak Stakeholder Kompak

Rabu, 03 April 2019 - 17:48 WIB
Wujudkan Jabar Juara Lahir Batin, Emil Ajak Stakeholder Kompak
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengajak seluruh stakeholder kompak mewujudkan visi misi Jabar Juara Lahir Batin. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak seluruh stakeholder, mulai dari birokrat, akademisi, komunitas, pengusaha, hingga pelaku media kompak agar visi misi Jabar di periode pemerintahannya, yakni Jabar Juara Lahir Batin terwujud.

Ajakan tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam Forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jabar tahun 2020 di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Selasa 2 April 2019, kemarin.

"Kami penuh semangat, penuh gagasan, penuh dengan cara baru. Namun yang menjadi masalahnya hanya satu, yaitu kurang kompak. Jika masyarakat Jabar kompak, kita bisa kalahkan semuanya," tegas Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Rabu (3/4/2019).

Bersama Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Emil menyatakan, akan mengebut berbagai program pembangunan. Emil yakin, program kerjanya akan berjalan lancar karena konsep dan gagasannya memang dirancang secara mandiri.

"Intinya adalah confident. Jadi masyarakat, investor, pemerintah harus yakin kalau kami punya konsep yang jelas bahwa Jawa Barat dengan konsep seperti ini akan menjadi provinsi termaju, tercepat, dan terbaik se-Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan itu, Emil menyampaikan lima misi pembangunan Jabar pada tahun 2020 yang merupakan tahun kedua realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 di mana terdapat sembilan prioritas pembangunan yang akan dilakukan.

Dari lima misi pembangunan pada 2020 itu, Emil menitikberatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pemerataan pembangunan.

Dalam pemaparannya yang berjudul "Pemantapan Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan Publik", Emil menyatakan, kelima misi tersebut bertujuan untuk mewujudkan visi misi 2018-2023, yakni "Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi".

"Yang pertama kita punya cita-cita kualitas SDM-nya Jawa Barat adalah bertakwa, berpancasila. Maka ini menjadi penting dan relevan, tetap dalam bingkai NKRI dan tetap dalam bingkai Pancasila. Kedua, melahirkan manusia yang berbudaya," tutur Emil.

Sementara cita-cita ketiga, lanjut Emil, yakni mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan. Keempat, meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat. "Terakhir mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif," sebut Emil.

Emil melanjutkan, beberapa pencapaian yang baik di tahun 2018 menjadi modal awal Pemprov Jabar untuk menentukan strategi pembangunan di tahun 2020, seperti capaian indikator makro pembangunan Jabar.

Dia menyebutkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jabar pada 2018 ada di angka 70,99 poin atau meningkat dibanding 2017 yang hanya berada di angka 70,69 poin. Sementara Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 2018 sebesar 5,64 persen atau di atas rata-rata nasional.

Selain itu, inflasi 2018 yang dapat dikendalikan sebesar 3,54 persen, tingkat kemiskinan pada 2018 menurun menjadi 7,25 persen dibandingkan 2017 sebesar 8,71 persen, tingkat pengangguran terbuka 2018 menurun menjadi 8,17 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar 8,22 persen, serta gini rasio 2018 yang berada di angka 0,405 poin.

Emil menyatakan, indikator makro ini ditargetkan lebih baik pada 2020. IPM ditargetkan meningkat menjadi 71,91-72,52 poin, LPE menjadi 5,50-5,90 persen, dan inflasi antara 3,00-4,00 persen. Adapun tingkat kemiskinan ditargetkan menurun menjadi 6,07-6,31 persen, tingkat pengangguran terbuka 7,7-7,9 persen, dan gini rasio 0,37-0,38 poin.

Sementara sembilan prioritas pembangunan dalam RKPD 2020, tambah Emil, yakni akses pendidikan untuk semua masyarakat Jabar, desentralisasi pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi umat berbasis Inovasi, pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata, pendidikan agama dan tempat ibadah juara, infrastruktur konektivitas wilayah.

"Ketujuh, gerakan membangun desa (Gerbang Desa), kedelapan subsidi gratis untuk golongan ekonomi lemah (Golekmah), dan terakhir inovasi pelayanan publik dan penataan daerah," papar Emil.

Untuk merelalisasikan sembilan prioritas pembangunan tersebut, kata Emil, postur anggaran di 2020 konsekuensinya lebih besar dibandingkan 2019.

APBD 2020 diproyeksikan Rp36 triliun dengan kontribusi terbesar dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 58,48 persen, sedangkan belanja daerah tahun anggaran 2020 diproyeksikan lebih dari Rp38 triliun.

Meski begitu, Emil mengakui, tahun 2020, provinsi yang dipimpinnya diprediksi masih menghadapi banyak tantangan untuk diselesaikan, seperti ketimpangan dan kemiskinan.

"Tapi insya Allah, dengan program kemandirian desa dan lain-lain, dalam lima tahun kita kikis semaksimal mungkin," tegas Emil meyakinkan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi Prabowo mengatakan, forum Musrenbang 2019 bertujuan menajamkan, menyelaraskan, dan mengklarifikasi prioritas pembangunan daerah yang akan diakomodasi dalam RKPD 2020.

Hadi mengapresiasi Jabar karena sudah memiliki modal awal untuk merealisasikan berbagai program unggulan 2020 tersebut.

"Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan atas tercapainya pelaksanaan pembangunan, pelaksanaan program kegiatan baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun atas usulan aspirasi dari pemerintah provinsi, ataupun pemerintah kabupaten/kota," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.1569 seconds (0.1#10.140)