Bupati Majalengka Minta Warganya Tak Gelar Hajatan di Hari Pencoblosan

Selasa, 02 April 2019 - 14:16 WIB
Bupati Majalengka Minta Warganya Tak Gelar Hajatan di Hari Pencoblosan
Bupati Majalengka Karna Sobahi. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
MAJALENGKA - Setiap memasuki musim panen dan jelang Ramadan, ada kebiasaan yang hingga saat ini dilakukan masyarakat desa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Hajatan, demikian kebiasaan yang sudah berlangsung sejak lama itu.

Melihat kebiasaan yang terjadi, kemungkinan akan ada banyak masyarakat yang menggelar hajatan pernikahan maupun khitanan pada beberapa hari ke depan sangat terbuka. Sebab, dua momentitu, masa panen dan mendekati bulan Ramadan, sama-sama sedang berlangsung.

Namun, keramaian hajatan pada musim panen dan menjelang Ramadan tahun ini sepertinya akan sepi dalam satu hari, yakni tanggal 17 April 2019. Kemungkinan itu seiring dengan imbauan dari Bupati Majalengka Karna Sobahi yang meminta agar warganya tidak menggelar hajatan pada tanggal tersebut. Imbauan itu lantaran 17 April 2019 adalah hari pencoblosan Pemilu 2019.

Bupati Majalengka juga meminta agar di hari itu tidak diisi dengan berwisata. Dengan demikian, masyarakat akan lebih leluasa datang ke TPS untuk menunaikan haknya.

"Saya sudah melakukan imbauan dan mengeluarkan instruksi melalui seluruh camat agar pada saat pemilu nanti tidak ada yang menggelar hajatan, baik sunatan ataupun pernikahan. Semua meliburkan diri untuk datang ke TPS dan menyuarakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin lima tahun depan," kata Karna, Selasa (2/4/2019).

Bupati menegaskan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk memberi kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan pencoblosan. Penerbitan KTP-el untuk masyarakat secara gratis dan massal adalah salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk lancarnya pesta demokrasi itu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7049 seconds (0.1#10.140)