Ridwan Kamil Kembangkan Desa Digital di Jabar

Senin, 01 April 2019 - 22:56 WIB
Ridwan Kamil Kembangkan Desa Digital di Jabar
Ridwan Kamil berkomitmen mewujudkan visi Jabar sebagai provinsi digital dengan fokus pada pengembangan desa digital. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Untuk mewujudkan visi Jawa Barat sebagai provinsi digital di Indonesia, Pemprov Jabar akan fokus mengembangkan desa digital dan membaginya menjadi tiga zonasi, yakni zona merah, kuning, dan hijau.

"Nanti desa-desa di Jawa Barat kami akan kasih rating, ada zona merah, zona kuning, zona hijau," ujarnya dalam Kick Off Patriot Desa Digital dari Telkomsel Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (1/4/2019).

Gubernur yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, desa dengan zona merah artinya eksistensi digital belum hadir dan menyapa warga di desa tersebut. Sementara desa dengan zona kuning artinya platform digital sudah hadir di desa tersebut, namun belum semua kriteria desa digital terpenuhi.

"Sementara desa dengan zona hijau artinya semua elemen komunikasi, pelayanan publik, infrastruktur, perdagangan atau digital commerce, hingga aplikasi berbasis digital telah ada dan dimanfaatkan oleh warga desa," jelas Emil.

"Mudah-mudahan dalam lima tahun visi desa digital ini terpenuhi dengan teori pentahelix atau kolaborasi," sambungnya.

Emil mengharapkan peran aktif semua pihak, termasuk sektor swasta dalam mewujudkan desa digital. Pihak swasta, kata Emil, bisa memberikan pembinaan melalui pelatihan pemanfaatan digital hingga bantuan infrastruktur digitalnya.

Emil melanjutkan, tahun ini, sebanyak 500 desa akan mendapat bantuan infrastruktur digital, yang menjadi salah satu kriteria penting terbentuknya desa digital.

Emil menyebutkan, desa berbasis digital memiliki ciri, yakni komunikasi antarwarganya sudah berbasis digital, memiliki akun media sosial dan website untuk memberitakan dan mempromosikan potensi desa, serta pelayanan publiknya pun dilakukan secara digital.

"Tiap desa harus punya identitas, bagaimana kita tahu ada apa di sana (desa) kalau tidak ada informasi. Gampang tinggal buka akun, cuma budaya menginfromasikan kegiatannya yang belum optimal. Oleh sebuah perintah politik, maka desa-desa ini akan punya database, sumber informasi melalui hal yang paling gampang, yaitu sebuah akun media sosial," pungkasnya.

Sementara itu, Director of Human Capital Management Telkomsel Irfan A Tachrir berkomitmen mendukung program desa digital Jabar, mulai dari infrastruktur hingga pelatihan. Menurut dia, data zonasi desa itu akan menentukan bantuan apa yang akan diberikan oleh Telkomsel.

"Berdasarkan dari analisis yang ada, nanti berapa (zona) merahnya, berapa (zona) kuningnya, berapa (zona) hijaunya. Itu akan menentukan dimana sebenarnya letak bantuan Telkomsel," katanya

"Untuk yang merah kita support dengan ketersediaan infrastruktur karena dia belum terkoneksi. Untuk yang kuning sudah ada koneksi, tapi mungkin digital culture-nya itu belum ada, maka harus kita kasih pelatihan," tandas Irfan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7080 seconds (0.1#10.140)