AKP Sulman Cabut Tudingan Polri Tak Netral di Pilpres 2019

Senin, 01 April 2019 - 20:14 WIB
AKP Sulman Cabut Tudingan Polri Tak Netral di Pilpres 2019
AKP Sulman Aziz (kiri) didampingi Kabid Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnuandiko saat memberikan keterangan terkait tudingan bahwa Polri tidak netral pada Pemilu 2019. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
GARUT - Mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz mencabut ucapannya yang menuding institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak netral dalam Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

AKP Sulman Aziz yang kini menjabat sebagai Kepala Unit 1 Seksi Pelanggaran Subdirektorat Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas (Subdit Gakkum Ditlantas) Polda Jabar, datang ke Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung bersama istri dan satu anaknya.

Dalam kesempatan itu, Sulman Aziz memberikan keterangan pers terkait peristiwa viral yang sempat menghebohkan tanah Air terkait tudingannya bahwa Polri tidak netral pada Pilpres 2019.

Sulman Azis bersama Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan terkait kasus tersebut.

"Nama saya AKP Sulman Azis. Jabatan saya sebagai Kanit 1 Sigarlantas Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar. Kemarin (Minggu 31/3/2019), saya telah melaksanakan press conference di Lokataru (Jakarta) yang disiapkan oleh Aris Azhar. Dalam kegiatan tersebut saya sudah melakukan satu kesalahan. (saat itu) Saya menyatakan Polri tidak netral di dalam Polpres 2019 ini," kata Sulman.

Sebetulnya, ujar Sulman, pernyataan tersebut disampaikan karena saat itu dia sedang emosi karena dipindahtugaskan (mutasi) dari jabatan lama Kapolsek Pasirwangi ke Polda Jabar. Mutasi itu, menurut dia, tak lama setelah dia berfoto dengan seorang tokoh agama yang kebetulan panitia deklarasi dukungan kepada capres-cawapres Prabowo-Sandi di Kecamatan Pasirwangi.

Sulman menyatakan, benar bahwa sebagai kapolsek, beserta rekan-rekan kapolsek yang lain dikumpulkan di Mapolres Garut dan mendapatkan perintah dari Kapolres Garut (AKBP Budi Satria Wiguna) untuk melakukan mapping atau pendataan kekuatan kedua paslon (pasangan calon) capres-cawapres.

Pendataan itu, ujar dia, digunakan untuk mengantisipasi keamanan yang ada di wilayah Kabupaten Garut agar bisa diantisipasi apa yang kemungkinan akan terjadi. Juga untuk memperkirakan berapa kekuatan personel yang harus disiapkan. "Artinya, bukan untuk kepentingan mobilisasi mengarahkan dukungan kepada salah satu pasangan calon di Pilpres 2019," ujar dia.

Sulman menegaskan, yakin Polri lembaga netral, apalagi dalam Pilpres 2019 ini. Netralitas terebut dikuatkan oleh dua telegram rahasia (TR) yang dikeluarkan Kapolres Jenderal Pol M Tito Karnavian kepada seluruh jajaran, bahwa Polri harus netral di dalam setiap pemilu, baik pilpres maupun pilkada.

Dia mengungkapkan, kehadirannya di Mapolda Jabar bukan karena ditangkap. Dia datang bersama anak istri untuk menghadap kepada pimpinan berkaitan tugas baru sebagai Kanit 1 Seksi Penindakan Pelanggaran Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar.

"Saya hadir di polda ini, saya bukan ditangkap. Saya hadir bersama anak dan istri saya, karena hari ini adalah waktunya saya menghadap ke Polda Jawa Barat setelah saya dimutasikan dari Polsek Pasirwangi ke Polda Jawa Barat," ungkap dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5161 seconds (0.1#10.140)