Pemprov Jabar Bakal Ubah Sampah Plastik Jadi Solar

Sabtu, 30 Maret 2019 - 21:42 WIB
Pemprov Jabar Bakal Ubah Sampah Plastik Jadi Solar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan perwakilan Plastic Energy Limited sepakat menerapkan teknologi pengolahan sampah menjadi solar di Jabar. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sepakat bekerja sama dengan perusahaan pengolahan sampah plastik asal Inggris Plastic Energy Limited untuk mengubah sampah plastrik menjadi solar. Penandatanganan kesepakatan dilakukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan Kirk Evan mewakili Plastic Energy Limited di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Kamis 28 Maret 2019.

Ridwan Kamil mengatakan, Plastic Energy Limited merupakan perusahaan lingkungan terbaik dan terbesar di Inggris yang berminat mengajak Pemprov Jabar memerangi sampah plastik dengan mengubahnya menjadi bahan bakar solar.

"Mereka berminat mengajak kami memerangi sampah plastik menjadi berguna. Kita tahu Indonesia dikenal sebagai penyumbang sampah plastik ke lautan," kata Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Sabtu (30/3/2019).

Gubernur yang akrab disapa Emil itu menyebutkan, teknologi tersebut rencananya diterapkan di enam kabupaten/kota di Jabar. Keenam kabupaten/kota tersebut dipilih karena memiliki produksi dan konsumsi plastik yang cukup tinggi, yakni Kota Bandung, Bogor, Bekasi, Depok, Cirebon, dan Kota Tasikmalaya.

Menariknya, lanjut Emil, Plastic Energy Limited akan menghibahkan dana sebesar 20 juta dolar atau sekitar Rp280 miliar. Dana ini untuk studi kelayakan yang akan dilakukan pada Agustus 2019 sampai Maret 2020. Dengan begitu, kata Emil, penerapan teknologi pengolahan sampah plastik ini akan dimulai pada Maret 2020 mendatang. "Akan studi kelayakan dulu hingga Maret 2020, setelah itu kita akan mulai memproses," ujar Emil.

Emil menambahkan, selain sebagai percontohan green development di Indonesia, proyek ini juga memiliki sisi bisnisnya. Total investasi pada proyek tersebut mencapai 200 juta dolar atau sekitar Rp2,8 triliun.

"Ini menunjukkan Jabar di mata dunia dilihat sebagai provinsi yang pro bisnis yang juga melahirkan mutual benefit yang juga terhadap lingkungan," katanya.

Sementara itu, Krik Evan menjelaskan, 1 kilogram sampah plastik yang diolah akan menghasilkan 0,8 liter solar. Sampah plastik yang diolah adalah sampah plastik rumah tangga dan makanan. Sementara, area untuk pengolahan ini membutuhkan luas 1 hektare. "Sampah plastik rumah tangga dan bungkus makanan, itu yang kita olah," sebutnya.

Disinggung alasan pihaknya mengajak Jabar, Krik menyebut Gubernur Ridwan Kamil memiliki komitmen yang kuat memerangi sampah plastik. Setelah berhasil diterapkan di Jabar, pihaknya akan menerapkan teknologi serupa di provinsi lain di Indonesia.

"Kita pilih Jabar karena Pak Ridwan sudah berkomitmen kepada saya untuk pengolahan sampah plastik dan ada satu potensi agar bisa menjadi contoh untuk provinsi lain di Indonesia," tutur Evan seraya mengatakan, Jabar menjadi satu-satunya daerat di Asia yang menerapkan teknologi pengolahan sampah ini. (Baca juga: Problem Sampah dan Kesalahan Bersama).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9131 seconds (0.1#10.140)