Sempat Terhenti 2 Tahun, Kartu Tani Bisa Dipakai Per 1 April 2019

Jum'at, 29 Maret 2019 - 20:43 WIB
Sempat Terhenti 2 Tahun, Kartu Tani Bisa Dipakai Per 1 April 2019
Petani di Kota Cimahi dapat memanfaatkan Kartu Tani per 1 April 2019 untuk membeli pupuk bersubsidi di toko-toko yang ditunjuk dan ada fasilitas EDC. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi memastikan program Kartu Tani di Cimahi sudah bisa kembali digunakan mulai 1 April 2019.

Namun,dari 644 Kartu Tani yang telah terdistribusikan, baru 459 yang terisi kuota pupuk bersubsidi.Sementara, sisanya belum bisa dipakai, masih menunggu validasi data.

"Kami sudah distribusikan sebanyak 644 Kartu Tani, yang 459 kartu sudah bisa langsung dipake mulai 1 April 2019. Sedangkan yang 185 sisianya, masih menunggu pengecekan ulang dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) karena masih ada kesalahan data," kata Kepala Dispangtan Kota Cimahi Supendi Heriyadi, Jumat (29/3/2019).

Kartu Tani merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) yang dirilis pada 2017. Di Kota Cimahi, pendistribusian Kartu Tani sudah dilakukan pada akhir 2017, tapi kartu itu tak bisa langsung digunakan sebab belum terisi kuota pupuk bersubsidi seperti yang dijanjikan.

Setelah kosong dan tidak bisa digunakan selama dua tahun, Kartu Tani siap dipakai karena sudah terisi kuota. Kartu Tani yang belum terisi kuota pupuk bersubsidi segera diproses dalam waktu dekat.

Hal itu sudah disepakati berdasarkan hasil rapat beberapa waktu lalu yang dilakukan bersama pihak terkait termasuk pihak bank.

Kartu ini merupakan alat transaksi berupa kartu debit, semacam kartu ATM dan terintegrasi dengan Eletronic Data Capture (EDC) yang sudah disediakan di toko-toko yang telah ditunjuk.

"Nantinya kartu itu bisa dipakai belanja pupuk pertanian di kios-kios yang sudah bekerja sama dan ada mesin EDC-nya," kata dia.

Pihaknya memastikan kuota pupuk bersubsidi dalam Kartu Tani cukup untuk kebutuhan petani dalam setahun. Petani akan mendapatkan jatah pupuk bersubsidi sebanyak 111 ton.

Perinciannya, terdiri dari urea 98 ton, SP-36 sebanyak 31 ton, ZA 14 ton, NPK 57 ton dan pupuk organik 9 ton. Semua itu telah dihitung dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk satu tahun ke depan.

Kepala Bidang Pertanian, Mita Mustikasari menambahkan, manfaat Kartu Tani bagi para petani adalah bisa memperoleh pupuk bersubsidi sesuai kuota yang diberikan.

Tujuannya, untuk meningkatkan produk pangan, komoditas pertanian dan mendorong penerapan pemupukan berimbang. Selain itu, keberadaan Kartu Tani juga bakal memudahkan pemerintah dalam mengontrol peredaran pupuk di Indonesia.

"Program itu dinilai efisien dan praktis bagi petani karena memudahkan mereka mendapatkan saluran pupuk bersubsidi dan berbagai fasilitas kredit usaha rakyat lain," jelasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7325 seconds (0.1#10.140)