Kelapa Pangandaran Tembus Pasar Australia

Jum'at, 29 Maret 2019 - 12:52 WIB
Kelapa Pangandaran Tembus Pasar Australia
Kementan lepas ekspor kelapa asal Pangandaran ke Australia. Foto/SINDOnews/Syamsul Maarif
A A A
PANGANDARAN - Sebanyak 15 ton kelapa asal Pangandaran, Jawa Barat, diekspor ke Australia. Kementerian Pertanian (Kementan) pun mengapresiasi petani Pangandaran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan, Momon Rusmono mengatakan, petani asal Pangandaran dinilai tepat dan cerdas dalam menggali potensi.

"Kami salut pada petani Pangandaran karena bisa mencari peluang bisnis hasil pertanian," kata Momon pada acara Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian di Pangandaran, Jumat (29/3/2019).

Dalam kesempatan itu juga Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyerahkan bantuan kepada para petani secara langsung senilai Rp5 miliar dalam bentuk benih dan mesin alat pertanian.

"Pangandaran juga mampu mengekspor kayu olahan (barecore) ke Tiongkok (sebanyak) 591,317 m3 yang total nilai ekspornya sebesar Rp1,85 miliar," ujarnya.

Momon menjelaskan, berdasarkan catatan, luas perkebunan kelapa di Pangandaran tersentra di lima kecamatan yakni Kalipucang, Sidamulih, Parigi, Cijulang, dan Cimerak. Luas lahan mencapai 33.400 hektare.

"Dari luas 33.400 hektare ada 21 ribu hektare yang memproduksi kelapa, sedangkan sisanya disadap atau dideres untuk bahan gula," jelasnya.

Kementan mendorong pada para petani muda agar tidak hanya memproduksi, namun juga bisa menjual produk yang telah diolah bahkan hingga ekspor.
"Kami telah luncurkan program Agro Gemilang, manfaatkan ini program bersama untuk mencetak eksportir baru di bidang pertanian," ujarnya.

Momon menegaskan, Kementerian Pertanian berharap dengan ekspose ekspor berbagai komoditas pertanian di berbagai media, masyarakat semakin sadar bahwa banyak yang bisa kita ambil manfaatnya.

"Kami minta agar semua yang kita miliki ini harus tetap dijaga dari ancaman bioterorisme global berupa hama dan penyakit yang dapat merusak sumber daya alam kita," tegasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3718 seconds (0.1#10.140)