Kepala Dipakai untuk Padamkan Rokok, Korban CAJ Tunjuk Pria Bertato

Kamis, 28 Maret 2019 - 22:19 WIB
Kepala Dipakai untuk Padamkan Rokok, Korban CAJ Tunjuk Pria Bertato
Adegan saat penganiayaan terhadap CAJ dan MKU terjadi di Ponpes Tajul Alawiyyin. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Persidangan kasus penganiayaan dengan terdakwa Habib Bahar bin Smith berlangsung menarik. Setelah selesai memeriksa saksi korban MKU (17) yang berlangsung tertutup, majelis hakim melanjutkan persidangan dengan memeriksa CAJ (18).

Di persidangan terungkap, selain disiksa dan disuruh duel, CAJ dan MKU juga digunduli. Setelah kepala CAJ dan MKU botak, salah seorang santri Ponpes Tajul Alawiyyin menyundutkan api rokok ke kepala CAJ. Kepala CAJ seperti asbak untuk mematikan rokok.

Hakim lalu meminta CAJ untuk menunjukkan santri yang mematikan rokok di kepalanya. Video penganiayaan terhadap CAJ pun kembali diputar di persidangan yang berlangsung di Gedung Arsip dan Perpustakaan, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis (28/3/2019).

Saat adegan video penganiayaan memperlihat salah satu adegan di video seorang pria bertato, ketua majelis hakim meminta berhenti. "Kamu (CAJ) ingat siapa yang mematikan rokok di kepala kamu?" tutur Edison.

Mendapat pertanyaan itu, CAJ menunjuk seorang pria bertato yang terekam video sebagai pelaku yang memadamkan rokok di kepalanya. "Iya. Itu yang bertato," ungkap CAJ.

Selain menanyakan soal yang menjadikan kepala CAJ seperti asbak untuk memadamkan api rokok, majelis hakim juga menggali motif CAJ mengaku sebagai Habib Bahar di Bali.

Diketahui, akibat CAJ mengaku sebagai habib itulah yang diakui terdakwa Bahar memicu penganiayaan pada 1 Desember 2018.

Untuk mendalami motif itu, majelis hakim meminta foto-foto wajah CAJ saat berambut pirang dan panjang sebahu ditampilkan di persidangan.

Dalam tayangan foto-foto itu, penampilan CAJ memang mirip Bahar Smith dengan rambut panjang pirang dan mengenakan gamis.

Kemudian majelis hakim meminta CAJ menjelaskan kronologi sampai dirinya dianggap mirip Bahar Smith. Dengan suara pelan, CAJ mengaku diajak korban MKU untuk mengisi sebuah acara di Bali pada 28November 2018.

Saat tiba di Bali, mereka hilang kontak dengan panitia. Mereka pun kehabisan uang untuk ongkos pulang. Pada 29November 2018, saat di Legian, Kuta, Bali, CAJ dan MKU bertemu seorang pria bernama Amir. "Beliau (Amir) tanya ke saya. 'Ini Habib Bahar?'. Saya jawab iya," kata CAJ.

Kemudian Amir mengajak CAJ dan MKU ke tokonya. Di situlah CAJ dan MKU mengaku kepada Amir tak punya ongkos untuk pulang.

"Amir bilang 'kami saja yang ongkosin'. Setelah itu kami diantar ke hotel. Besoknya kami dijemput dan diajak makan. Setelah makan, kami menuju bandara. Tiket sudah ada yang urus. Semua dibayarin sama Amir," ujar CAJ.

Dengan tiket pesawat dari Amir itu, CAJ dan MKU bisa kembali ke Bogor pada 30November 2018. "Setelah pulang. Amir menelepon saya dan bilang kalau saya bukan Habib Bahar karena Habin Bahar ada di Jakarta. Saya bilang kalau saya ini adiknya (habib Bahar)," ujar CAJ.

Selanjutnya, aksi CAJ yang mengaku-ngaku sebagai Bahar bin Smith sampai ke telinga Bahar. Bahar marah besar sehingga memerintahkan teman-temannya untuk membawa CAJ dan MKU ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin, Kabupaten Bogor.

CAJ dan MKU pun dijemput oleh anak buah Habib Bahar, Habib Basith Iskandar dan Habib Agil Yahya yang juga terdakwa dalam perkara ini.

Saat tiba di ponpes tersebut, CAJ mengaku diinterogasi terlebih dahulu oleh Bahar. "Setelah sampai di Ponpes, saya masuk ke dalam aula kecil. Habib Bahar masuk dan nanyain peristiwa di Bali," ujar CAJ.

Setelah interogasi itu, dia dibawa ke halaman belakang ponpes. Bahar Smith mengajak CAJ berduel. "Saya diajak ke lapangan sama Habib Bahar, diajak duel sama beliau. Saya nggak mau. Akhirnya terjadi peristiwa penganiayaan itu," kata CAJ.

Majelis hakim lalu menanyakan apakah peristiwa itu disaksikan oleh santri lain. "Santri lain ada?" tanya Edison. "Ada. Mereka memvideokan," kata CAJ.

Korban CAJ dipukul menggunakan dengkul kaki kanan Bahar ke arah Dada. "Dipukul dengan dengkul tiga kali ke bagian dada saya. Lalu rambut dijambak. Kemudian wajah saya dipukul menggunakan dengkulnya (Bahar). Saat itu saya minta maaf, sedangkan Habib Bahar diam," ujar korban.

Seusai penganiayaan itu, CAJ kemudian dibawa kembali ke dalam. Tak lama kemudian, korban MKU datang. "Zaki (MKU) juga ditanya peristiwa di Bali. Setelah itu, Bahar memerintahkan Zaki naik ke lantai atas," kata CAJ.

CAJ mengaku tidak tahu apa yang dialami MKU. Sebab CAJ menunggu di lantai bawah. Tak lama kemudian MKU turun. "Apa yang kamu lihat?" tanya hakim. "Wajahnya berdarah-darah," ujar CAJ.

Setelah dipertemukan, CAJ dan MKU lalu dibawa ke belakang ponpes. Di sana CAJ dan MKU disuruh duel oleh Habib Bahar. Jika tak mau berdueal, CAJ dan MKU diancam akan duel dengan Bahar.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1764 seconds (0.1#10.140)