Tiket Pesawat Mahal, Penumpang di Husein Sastranegara Turun

Kamis, 28 Maret 2019 - 12:25 WIB
Tiket Pesawat Mahal, Penumpang di Husein Sastranegara Turun
Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara Bandung Andika Nurjaman. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Operator Bandara Husein Sastranegara Bandung , PT Angkasa Pura II, mengaku terjadi penurunan penumpang akibat mahalnya harga tiket pesawat. Tidak sedikit penumpang yang melakukan cancel perjalanan pesawat.

Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara Bandung Andika Nurjaman mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat dalam kurun dua bulan terakhir menyebabkan turunnya volume penumpang di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

"Penumpang yang melalui Bandara Husein Sastranegara tercatat turun hingga 12%. Salah satu penyebabnya mahalnya tiket airline akhir-akhir ini," kata Andika di Bandung.

Tak hanya berpengaruh terhadap turunnya volume penumpang, mahalnya harga tiket pesawat juga menyebabkan turunnya flight pesawat dari dan ke Bandara Husein Sastranegara. Saat ini, jumlah flight harian tidak mencapai 90 kali.

"Maskapai Lion Air dan Wings Air paling banyak cancel akibat kenaikan tarif ini. Karena mereka memang penerbangan maskapai ini paling banyak dibanding lainnya," beber Andika.

Penurunan flight, kata dia, tidak terjadi pada semua penerbangan domestik. Beberapa penerbangan yang masih banyak diminati di antaranya Surabaya, Denpasar, dan Medan. Penerbangan ketiga kota tersebut masih cukup ramai.

"Kalau penerbangan internasional tidak terpengaruh, karena tidak ada kenaikan harga tiket. Bahkan, load factor penerbangan internasional masih di atas 80%. Bahkan, beberapa maskapai menambah jumlah dilihatnya," jelasnya.

Dia mengakui, bila kondisi penumpang seperti saat ini, pihaknya pesimistis target pendapatan dan target penumpang di Husein Sastranegara pada tahun ini dapat tercapai. Pendapatan Januari hingga Maret pun tak sesuai harapan.

"Tahun ini kami menargetkan pendapatan Rp190 miliar 2019. Target penumpang sekitar 40 juta orang, atau naik 5% dari tahun lalu yang 38 juta orang. Tapi kalau kondisi seperti ini terus, kemungkinan berat."

Dia meyakini, pemerintah saat ini terus berupaya dan mencari cara agar tiket pesawat dapat kembali terjangkau. Misalnya mencari solusi atas harga avtur yang dijual Pertamina. (Baca Juga: Aturan Baru Tarif Pesawat Sedang Digodok Kemenhub(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2804 seconds (0.1#10.140)