Asita Jabar Sebut Tiket Pesawat Mahal Pengaruhi Pariwisata

Rabu, 27 Maret 2019 - 14:13 WIB
Asita Jabar Sebut Tiket Pesawat Mahal Pengaruhi Pariwisata
Ketua Asita Jabar Budijanto Ardiansjah. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jawa Barat menyayangkan masih mahalnya harga tiket pesawat domestik. Mereka khawatir kondisi tersebut bakal berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan domestik atau asing.

Ketua Asita Jabar Budijanto Ardiansjah mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat akhir-akhir ini menyebabkan kemauan orang naik pesawat menurun. Dia menyebut, penurunan tersebut hingga 30%.

"Ini yang kami sayangkan. Kalau harga tiket naik boleh-boleh aja, tapi jangan terlalu drastis. Tarif bagasi juga seperti itu, jangan ujug-ujug naik, masyarakat kaget," kata Budi di Bandung, Rabu (27/3/2019).

Menurut dia, kenaikan harga tiket pesawat berdampak terhadap semua sektor. Salah satunya pariwisata. Dia memperkirakan, perputaran wisatawan domestik dan asing di dalam negeri jadi berkurang.

Budi mencontohkan, turis asing yang biasanya berkunjung ke Bali memilih tinggal di Bali lebih lama. Padahal, sebelumnya mereka biasanya akan meneruskan perjalanan ke beberapa kota lainnya seperti Yogyakarta, Bandung, atau lainnya.

Menurut Budi, bila kondisi tersebut terus terjadi, akan berdampak terhadap sektor pariwisata dan turunannya. Bisnis travel agent juga dikhawatirkan sepi akibat kondisi tersebut. (Baca Juga: Asita Jabar Minta Travel Agent Tinggalkan Cara Konvensional
Dia menyarankan, airline semestinya mulai sekarang menentukan tarif batas atas dan tarif batas bawah untuk kategori tertentu. Misalnya kelas ekonomi ada pilihan tarif. Atau mereka yang memesan jauh-jauh hari lebih murah ketimbang yang memesan mendekati hari keberangkatan.

"Jadi masyarakat punya pilihan. Kalau booking jauh-jauh hari murah, kalau booking mendekati hari keberangkatan mahal. Sementara ini kan itu tidak berlaku. Begitu pun soal bagasi. Boleh diterapkan, tapi jangan terlalu drastis. Masyarakat kaget," pungkasnya. (Baca juga: Sengkarut Tiket Pesawat dan Bagasi Berbayar).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4980 seconds (0.1#10.140)