Majelis Dzikir Al-Ittihad Perindo Targetkan Bedah 10.000 Rumah Ibadah
A
A
A
BANDUNG - Majelis Dzikir Perindo melaksanakan program bedah rumah ibadah, musala, dan pondok pesantren di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar). Habib Achmad bin Abdullah Jindan yang merupakan Pimpinan Majelis Dzikir Al-Ittihad Perindo mengatakan, program bedah rumah ibadah ini dilakukan sejak sayap Perindo tersebut dideklarasikan.
"Ini memang program kita yang kita lakukan sejak deklarasi, dengan target sebanyak 10.000 masjid, musala, dan pondok pesantren," kata Habib Achmad, Jumat (22/3/2019).
Hal ini disampaikannya saat bersilaturahmi dengan tokoh agama di Masjid Jami Al Barokah, Kampung Babakan, Desa Cisondari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.
Di Provinsi Jabar, kata dia, sudah ada sekitar 30 tempat ibadah yang mendapat bantuan dari mejelis tersebut. Beberapa di antaranya ada di Kabupaten Bogor dan Tasikmalaya.
"Kita juga lakukan bedah di wilayah lainnya, antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi. Targetnya ada 10.000 rumah ibadah," kata dia.
Adapun tujuan bedah rumah ibadah ini merupakan program dari Partai Perindo, yang ingin menyentuh masyarakat secara langsung agar Indonesia sejahtera. "Karena itu banyak kita ambil di daerah pedesaan," ujarnya.
"Ini memang program kita yang kita lakukan sejak deklarasi, dengan target sebanyak 10.000 masjid, musala, dan pondok pesantren," kata Habib Achmad, Jumat (22/3/2019).
Hal ini disampaikannya saat bersilaturahmi dengan tokoh agama di Masjid Jami Al Barokah, Kampung Babakan, Desa Cisondari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.
Di Provinsi Jabar, kata dia, sudah ada sekitar 30 tempat ibadah yang mendapat bantuan dari mejelis tersebut. Beberapa di antaranya ada di Kabupaten Bogor dan Tasikmalaya.
"Kita juga lakukan bedah di wilayah lainnya, antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi. Targetnya ada 10.000 rumah ibadah," kata dia.
Adapun tujuan bedah rumah ibadah ini merupakan program dari Partai Perindo, yang ingin menyentuh masyarakat secara langsung agar Indonesia sejahtera. "Karena itu banyak kita ambil di daerah pedesaan," ujarnya.
(zik)