Cobek Belut Ini Dijamin Bikin Anda Ketagihan

Jum'at, 22 Maret 2019 - 14:21 WIB
Cobek Belut Ini Dijamin Bikin Anda Ketagihan
Sajian cobek belut dalam piring tembikar menyambut pengunjung yang datang ke Waroeng Citra di Jalan Raya Sukatani, Citapen, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jabar. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Siapa yang tidak kenal belut atau lindung. Khusus di Jawa Barat, hewan yang dikelompokkan ikan ini cukup familiar, karena sejak duahulu banyak dikonsumsi masyarakat. Habitatnya yang berada di sawah atau rawa menjadikannya sangat mudah untuk ditangkap sebagai sumber protein hewani yang murah meriah.

Berbagai olahan pun dihasilkan dari hewan ini, dari sekadar camilan garing, dendeng, atau menu lainnya sebagai lauk teman nasi. Penggemarnya pun luar biasa banyak, tak terbatas usia atau strata sosial.

Di Kabupaten Purwakarta terdapat satu varian penganan belut yang bisa sebagai rekomendasi bagi pencinta kuliner untuk mencicipinya. Ya, Waroeng Citra, yang berlokasi di Jalan Raya Sukatani, Citapen, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, menjadi satu-satunya kedai yang mengkhususkan menu utamanya berbahan ikan tersebut, namanya cobek belut

Dalam istilah Sunda, cobek bukanlah ulekan sebagaimana dalam Bahasa Indonesia. Cobek di sini lebih kepada sebutan untuk penganan dibakar kemudian disiram dengan bumbu-bumbu tertentu. Biasanya, cara memasak seperti itu dominan untuk berbagai jenis ikan. Nah, di kedai ini belut diolah dan disajikan dengan cara dicobek.

Cara penyajiannya, setelah dibakar atau digoreng, belut disiram dengan bumbu rahasia. Sehingga, akan tampak belut sedikit berkuah. Begitu kuahnya diseruput, akan terasa aroma kencur yang cukup kuat ditambah pedas dan sedikit asam. Tak heran jika menyantap cobek belut ini dijamin mandi keringat serta mulut selalu nagih untuk terus mengunyah.

Pemilik kedai, Isep Somantri (54), mengatakan, meski menu utama di kedainya adalah cobek belut, ada varian lain yang menjadi andalannya dengan bahan dasar sama, yakni ikan belut. Varian lainnya adalah belut goreng dengan cita rasa dendeng. Aroma lengkuas, ketumbar dan gula aren menyatu dalam satu sajian.

"Biasanya pelanggan memesan dua varian, cobek belut dan belut goreng. Kedua jenis ini menjadi sajian andalan kami dalam memanjakan pencinta kuliner. Harga yang ditawarkan pun cukup merakyat," ungkap dia kepada SINDOnews di sela-sela kesibukannya melayani tamu.

Dia pun bercerita bahwa penganan belut itu merupakan warisan dari leluhurnya yang memang memelopori adanya kedai belut ini. Jadi, dalam setiap sajian yang dihidangkan tidak pernah terlepas dari nilai-nilai kearifan lokal yang melekat pada penggunaan bumbu. "Kami buka setiap hari," katanya. (Baca Juga: Surabi Haneut, Kuliner Leluhur yang Melegenda(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8613 seconds (0.1#10.140)