Asita Jabar Minta Travel Agent Tinggalkan Cara Konvensional

Kamis, 21 Maret 2019 - 20:26 WIB
Asita Jabar Minta Travel Agent Tinggalkan Cara Konvensional
Narasumber Dia Loe Gue Akbar Asita Jabar 2019 saat memaparkan potensi dan tantangan bisnis travel agent ke depan. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Pengurus Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat terus mendorong travel agent untuk mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan fasilitas digital dalam menjual produknya.

Ketua Asita Jabar Budijanto Ardiansjah mengatakan, pada era distrubsi seperti saat ini, semua bisnis akan terdampak. Lini bisnis harus bisa mengimbangi perubahan zaman agar tidak tergerus dan bisa survive.

“Sekarang masa distrubsi. Jadi penjualan online banyak mengambil market konvensional agen kami. Sementara anggota kami masih banyak konvensional. Kami dorong agar mereka bisa berubah dari konvensional ke online,” kata Budi, Kamis (21/3/2019).

Menurut dia, Asita selalu berusaha melakukan berbagai kegiatan atau sharing pengetahuan. Tujuannya agar ilmu para pelaku travel agent dapat terus bertambah dan sesuai informasi kekinian. Seperti halnya pada acara Dia Loe Gue Akbar Asita Jabar 2019 di Hotel Fox Horison, Jala Jawa, pada Rabu (20/3) lalu.

Pada dialog itu, Asita menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang travel. Juga dihadirkan pengamat, untuk menilik potensi dan tantangan bisnis travel agent ke depan.

“Kami rangkul mereka, agar dapat informasi terbaru dari narasumber. Supaya bisnis mereka bisa survive dan meningkat. Banyak informasi yang didapat, misalnya selama ini kesannya IT mahal, padahal untuk beralih itu tidak mahal,” kata Budi.

Ketua Umum Asita Nunung Rusmiati menyatakan, Asita terus mendorong agar bisnis travel agent bisa masuk secara digit. Asita, kata dia, sebenarnya telah mendevelop Asita Go. Aplikasi tersebut nantinya akan berisik member Asita di seluruh Indonesia.

“Untuk digital kita sudah mulai. Kita sudah develop tiga sampai 4 tahun laku. Kita sudah siapkan cuman memang tidak mudah. Karena kalau bikin sendiri, memang mahal. Tapi Asita komitmen buat Asita Go,” jelas dia.

Dia berharap, pembuatan Asita Go bisa menjadi bargain dengan maskapai. Misalnya dalam satu hari satu member Asita bisa transaksi Rp1 juta, maka akan terjadi transaksi Rp6 miliar per hari. Transaksi itu diharapkan semakin menguatkan travel agent di seluruh Indonesia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3631 seconds (0.1#10.140)