Ridwan Kamil Dukung Usulan Bagus Rangin Jadi Pahlawan Nasional

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, Pemprov Jabar mendukung penuh pengusulan Bagus Rangin atau Ki Bagus Rangin sebagai pahlawan nasional asal Jabar.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengajak berbagai pihak untuk memuliakan perjuangan Bagus Rangin dengan menceritakan, mendokumentasikan, bahkan memvisualisasikan kisah patriotismenya.

"Salah satu upaya yang sedang kita perjuangkan sekarang adalah pengusulan pejuang Bagus Rangin sebagai pahlawan nasional Republik Indonesia," ungkap Emil dalam Seminar Nasional Pengusulan Ulang Bagus Rangin sebagai Pahlawan Nasional, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (21/3/2019).

Dengan kepastian dukungan Pemprov Jabar, lanjut Emil, pihaknya mengaku sangat senang bila ada dokumen-dokumen ataupun kajian-kajian mengenai Bagus Rangin untuk mendukung pengusulannya sebagai pahlawan nasional.

"Sebagai pemimpin Jawa Barat, saya berkewajiban untuk meneruskan semangat perjuangan beliau, agar menjadi pedoman generasi muda Jawa Barat," tegasnya.

Emil menambahkan, Republik Indonesia merdeka dan terbentuk melalui perjuangan para pejuang. Bagus Rangin, kata Emil, turut berjuang 207 tahun silam sebelum akhirnya ditangkap penjajah Belanda sekitar tahun 1812. "Simbolisasi perjuangan beliau pun diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Kota Bandung, yaitu Jalan Bagus Rangin," kata Emil.

Pengusulan Bagus Rangin sebagai pahlawan nasional sendiri sebenarnya telah mengemuka sejak 2015 lalu. Usulan tersebut muncul berdasarkan aspirasi dari masyarakat di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan ( Ciayumajakuning ).

Dikutip dari Wikipedia, Bagus Rangin adalah tokoh dari Bantarjati, Majalengka. Bagus Rangin diperkirakan lahir sekitar tahun 1761. Dia tokoh sejarah dan pahlawan yang menentang dan memimpin pemberontakan melawan Belanda pada Perang Cirebon tahun 1805-1812

Bagus Rangin berasal dari Demak, Distrik Blandong, Rajagaluh (sekarang Rajagaluh menjadi kecamatan Rajagaluh, Majalengka) yang terletak di kaki gunung Ciremai.

Dia adalah putra dari Sentayem (Ki Buyut Teyom), cucu dari Waridah dan keturunan dari Ki buyut Sambeng, salah satu dari cicit pembesar di daerah tersebut atau dalam bahasa Cirebon disebut Ki Gede.

Sejarawan Nina Herlina Lubis mengatakan, dari hasil penelitian sejarah yang dilakukan Guru Besar Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, memperkuat alasan bahwa Bagus Rangin sangat layak diberi gelar kehormatan oleh pemerintah.