Kecerdasan Ilmiah dan Tafsir Agama Ma'ruf Amin Sangat Matang

Selasa, 19 Maret 2019 - 11:49 WIB
Kecerdasan Ilmiah dan Tafsir Agama Maruf Amin Sangat Matang
Dedi Mulyadi. Foto/Dok SINDOnews
A A A
BANDUNG - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai, kecerdasan ilmiah dan tafsir agama yang dimiliki Cawapres Nomor URut 02 Ma'ruf Amin sangat matang.

Dedi mengaku, sangat mengapresiasi kapasitas yang dimiliki Ma'ruf Amin. Sebab, selama ini kebanyakan masyarakat hanya mengenal sosok Ma'ruf Amin sebagai kiai atau ulama. Bahkan, Dedi menyebut, kemampuan Ma'ruf Amin tersebut di luar dugaan seperti yang tampak dalam Debat Cawapres yang digelar Minggu 17 Maret 2019.

"Personal Pak Ma'ruf ini di luar dugaan. Orang kan tahunya kiai itu bicara kitab kuning, hukum fiqih, nah kemudian Pak Ma'ruf ngomong teknis loh," kata Dedi di Bandung, Rabu (19/3/2019).

Dedi pun mencontohkan bukti kapasitas yang dimiliki Ma'ruf Amin yang dinilainya di luar ekspektasi tersebut, seperti saat berbicara tentang Unicorn, perusahaan start up yang nilai kapitalisasinya lebih dari 1 miliar USD. Diketahui, saat Debat Cawapres, Ma'ruf Amin berbicara soal unicorn.

Menurutnya, perusahaan-perusahaan start up di Indonesia kini mulai tumbuh seiring kesiapan infrastruktur yang dibangun Pemerintahan Jokowi, baik infrastruktur darat, laut, udara, dan langit. Ma'ruf menyebut, Palapa Ring sebagai infrastruktur langit atau infrastruktur digital yang disiapkan untuk mendukung tumbuh kembangnya start up-star up baru di Indoensia.

"Bagi saya appreciate bagi Pak Maruf. Kan dia ngomong teknis ekonomi kerakyatan, persoalan start up, unicorn. Bagi saya surprise," katanya.

Kapasitas Ma'ruf Amin lain yang tak kalah membuat dirinya bangga, lanjut Dedi, yakni soal kecerdasan ilmiah dan kemampuan tafsir agama Ma'ruf Amin yang dinilainya sangat matang, seperti saat menjelaskan tentang revolusi putih, yakni program menyalurkan dan memfasilitasi anak keluarga miskin minum susu dan asupan protein lainnya.

"Menurut saya kecerdasan ilmiah dan kecerdasan aspek tafsir agamanya sangat matang ketika menjelaskan tentang revolusi putih," katanya.

Dalam penjelasannya, kata Dedi, Ma'ruf Amin menyebut penyebab stunting bukan hanya minimnya asupan susu. Lebih jauh dari itu, Ma'ruf Amin menyebut stunting bisa terjadi pada saat proses menjelang kehamilan, bahkan sebelum kehamilan, terutama persoalan genetik yang disebutnya sebagai penyebab utama. "Pak Ma'ruf menjelaskan sebuah tafsir Quran tetang menyusui dengan ilmu pengetahuan tentang gizi," ujar Dedi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5747 seconds (0.1#10.140)