TKD Konsolidasikan Saksi Kawal 70% Suara Jokowi di Jabar

Senin, 18 Maret 2019 - 20:04 WIB
TKD Konsolidasikan Saksi Kawal 70% Suara Jokowi di Jabar
TKD Jokowi-Maruf Jabar menggelar rapat konsolidasi saksi untuk mengawal target 70 persen suara Jokowi-Maruf di Jabar, Senin (18/3/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) Jawa Barat menggelar rapat konsolidasi saksi untuk mengawal target 70 persen suara Jokowi-Ma'ruf di Jabar.

Sekretaris TKD Jokowi-Ma'ruf Jabar Abdy Yuhana menyatakan, TKD Jokowi-Ma'ruf Jabar bertekad mengawal ketat target raihan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu.

Demi mewujudkannya, pihaknya akan mengoptimalkan keberadaan saksi yang akan ditempatkan di setiap tempat pemungutan suara (TPS) di Jabar.

"Hari ini dibahas bagaimana metoda merekrut saksi di Jawa Barat sesuai jumlah TPS yang mencapai 138.050 TPS. Kami sudah pastikan, saksi yang akan hadir dua orang, yang tugasnya melakukan pengamanan TPS-TPS di Jawa Barat," kata Abdy di sela rapat konsolidasi saksi di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (18/3/2019).

TKD Konsolidasikan Saksi Kawal 70% Suara Jokowi di Jabar


Abdy mengatakan, Provinsi Jabar merupakan salah satu lumbung suara terpenting bagi Jokowi-Ma'ruf. Oleh karenanya, pengamanan suara harus dideteksi sejak dini dan dipersiapkan dengan matang.

"Para saksi ini tentunya harus memahami dan mengetahui cara mengisi formulir C1. Formulir C1 merupakan bukti otentik guna memeroleh penghitungan suara riil pasangan calon," terang Abdy seraya mengatakan, pihaknya memprioritaskan warga setempat untuk menjadi saksi.

Abdy melanjutkan, selain mengawal raihan suara Jokowi-Ma'ruf, para saksi yang direkrut juga bertugas untuk mendongkrak partisipasi pemilih di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Bahkan, melalui optimalisasi saksi tersebut, pihaknya menargetkan angka partisipasi pemilih antara 85-90 persen.

"Kalau di Jawa Barat, selama ini, partisipasi pemilih itu memang sekitar 67-70 persen. Untuk memastikan kemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf, partisipasi pemilih harus tinggi," tegas Abdy.

Lebih jauh Abdy mengatakan, seiring semakin gencarnya serangan berupa kabar bohong (hoaks) dan fitnah yang dialamatkan kepada Jokowi-Ma'ruf di Jabar, pihaknya juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Antihoaks.

Menurutnya, Satgas Antihoaks ini bertugas mendeteksi setiap potensi penyebaran hoax dan fitnah, terutama di media sosial (medsos) sekaligus melaporkan setiap temuan hoax dan fitnah tersebut.

"Hoax ini bertentangan dengan hukum, jadi harus diusut secara hukum," kata Abdy.

Abdy mengatakan, semakin mendekati hari pencoblosan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, hoaks dan fitnah yang dialamatkan kepada Jokowi-Ma'ruf semakin masif. Jika tidak diantisipasi, dikhawatirkan akan menggerus elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.

"Dampaknya pada elektabilitas. Masyarakat awam kalau disuguhkan informasi menyesatkan pasti terpengaruh," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4793 seconds (0.1#10.140)