Kejuaraan Catur Milenial, Upaya Turunkan Suhu Politik dan Cari Bibit Pecatur

Sabtu, 16 Maret 2019 - 13:17 WIB
Kejuaraan Catur Milenial, Upaya Turunkan Suhu Politik dan Cari Bibit Pecatur
Sebanyak 100 peserta dari 10 kabupaten/kota di Jawa Barat mengikuti Kompetisi Catur Kaum Milenial KLC Cup 2019 yang digelar di Kampung Babakan, Desa Cikole, Lembang, KBB. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Suhu politik menjelang perhelatan Pilpres 2019 yang tinggal sebulan lagi terus memanas. Guna meredakan ketegangan, pendukung capres dari kalangan milenial diajak duduk bareng dalam Kejuaraan Catur Kaum Milenial KLC Cup 2019 yang digelar di Kopi Luwak Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Inisiator kegiatan ini Sugeng Pujiono mengatakan, inspirasi digelarnya Kejuaraan Catur Milenial KLC Cup 2019 berangkat dari keresahannya melihat tensi politik yang memanas menjelang pemilu. Persaingan yang terjadi seperti di dunia maya, media sosial, hingga televisi, seakan-akan kondisi di Tanah Air ini genting kerena satu sama lain saling menjelekkan. Oleh sebab itu dirinya ingin menyatukan semua perbedaan itu melalui olahraga khususnya catur.

"Saya ingin membantu menurunkan suhu politik di Tanah Air melalui olahraga. Paling tidak mereka yang berbeda pilihan ini bisa adem, rukun, duduk satu kursi, melupakan politik, dan berdiskusi soal catur dalam kebersamaan," ucapnya kepada SINDOnews, Sabtu (16/3/2019).

Direktur Kopi Luwak Cikole ini mengaku tidak menduga animo peserta ternyata sangat tinggi. Bahkan, yang tadinya peserta hanya melibatkan dua kabupaten/kota, ternyata pendaftar mencapai 100 orang yang berasal dari 10 kabupaten/kota di Jawa Barat. Mereka adalah kalangan generasi milenial yang berusia di atas 10 tahun dan di bawah 30 tahun yang belum menyandang predikat sebagai master.

Menurut dia, dipilihnya generasi milenial karena mereka juga merupakan bibit-bibit pecatur yang tidak menutup kemungkinan menjadi atlet profesional di masa yang akan datang. Meskipun baru pertama kali menggelar acara ini dan lebih kepada sebagai ajang hiburan, Sugeng tidak ingin main-main dalam pelaksanaannya. Terbukti dia mendatangkan wasit bersertifikat nasional, menyediakan hadiah uang total Rp4 juta, sertifikat, serta mengundang perwakilan KONI KBB yang dihadiri oleh Ketua Pengcab Percasi KBB.

"Memang ini sebagai ajang menjalin persaudaraan, tapi kami juga tidak melupakan sisi-sisi prestasi. Saya berharap ini menjadi agenda rutin dan bisa ditiru oleh pihak lainnya di seluruh Indonesia dalam menyatukan generasi milenial dan mencari atlet catur berbakat," kata Sugeng yang juga ingin semakin mengenalkan kopi luwak ke masyarakat.

Ketua Pengcab Percasi KBB Heni Suhaeni mengapresiasi kegiatan ini yang mengusung misi mempersatukan generasi milenial sekaligus mencari bibit atlet. Dirinya yakin olahraga catur bisa mempersatukan masyarakat sesuai dengan mottonya yakni 'Gens Una Sumus' atau satu dalam persaudaraan. Ini juga sekaligus sebagai ajang mempromosikan olahraga catur dan KBB yang akan menjadi tuan rumah Porda Jabar tahun 2022.

"Catur adalah olahraga individu yang menjunjung tinggi sportivitas. Makanya event ini sangat tepat dengan merangkul berbagai kalangan karena bisa menurunkan tensi politik. Semoga adanya KLC Cup 2019, olahraga catur semakin dicintai dan mengenalkan KBB yang akan jadi tuan rumah Porda Jabar tahun 2022," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.6835 seconds (0.1#10.140)