Program Genre Tekan Angka Nikah Dini di Kabupaten Bandung

Sabtu, 16 Maret 2019 - 11:38 WIB
Program Genre Tekan Angka Nikah Dini di Kabupaten Bandung
Peserta sosialisasi Genre Ceria di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Program Generasi Berencana (Genre) Ceria yang dilaksanakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) bekerja sama dengan Komisi IX DPR berhasil menekan angka nikah dini di Kabupaten Bandung.

"Beberapa tahun lalu, banyak anak usia 15 tahun di Kabupaten Bandung sudah menikah. Namun setelah ada program Genre Ceria, usia menikah naik menjadi pada usia 19 tahun," kata Tim Penyuluh Keluarga Berencana (KBB) dari Dinkes Kabupaten Bandung Yogaswara.

Fakta itu disampaikan Yogaswara saat memberikan materi dalam sosialisasi Program Pembangunan Keluarga melalui Generasi Berencana (Genre) Ceria yang digagas oleh BKKBN bekerja sama dengan Komisi IX DPR di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jumat (15/3/2019).

Sosialisasi tersebut dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR Adang Sudrajat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Jajang Rohaya, dan Tim Penyuluh Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Jawa Barat.

"Pada tahun keempat pelaksanaan sosialisasi ini diharapan dapat melebihi capaian target untuk menyukseskan program keluarga berencana di Kabupaten Bandung," ujar dia.

Yogaswara mengatakan, program KB memiliki tujuan sangat jelas bagi masyarakat, terutama terkait pengendalian penduduk. Sedangkan sasaran program Genre Ceria adalah remaja dan ibu rumah tangga. Tujuannya untuk mencegah generasi milenial terjerumus ke perilaku negatif, seperti seks bebas dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza).

"Selain itu, Genre Ceria mengajak generasi milenial merencanakan masa depan mereka dengan mengisi kehidupannya dengan kegiatan positif. Sehingga, mereka kelak siap menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa," tutur Yogaswara.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Jajang Rohaya mengatakan, jumlah penduduk Kabupaten Bandung sebanyak 3,7 juta jiwa. Faktor pendorong meningkatnya jumlah penduduk adalah banyak warga yang mengadu nasib ke Kabupaten Bandung untuk mencari nafkah.

Di Kabupaten Bandung, kata Jajang, banyak industri yang menyediakan lapangan pekerjaan. Namun seiring meningkatnya jumlah penduduk, angka perceraian di Kabupaten Bandung pun cukup tinggi, sebagian besar di antaranya pasangan yang menikah di usia muda.

"Saya sangat merespons seluruh program-program KB ini. Jika program BKKBN ini berhasil, akan menyelesaikan masalah negara sebesar 50%," kata Jajang.

Jajang mengemukakan, terdapat delapan fungsi keluarga yang harus dilaksanakan, antara lain gungsi agama, pendidikan, cinta kasih, perlindungan, lingkungan, ekonomi, sosial, dan kesehatan reproduksi.

Ketahanan keluarga akan menopang ketahanan nasional. Pembangunan kelurga akan berkontribusi terhadap pembangunan nasional. "Kalau fungsi keluarga tersebut dijalankan di setiap keluarga, sudah bisa membantu menyelesaikan tugas-tugas beban negara dengan menjadi keluarga yang baik, harmonis, dan sejahtera," ujar dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5774 seconds (0.1#10.140)