Jokma Jabar Dorong Generasi Milenial Siap Hadapi Industri 4.0

Kamis, 14 Maret 2019 - 21:18 WIB
Jokma Jabar Dorong Generasi Milenial Siap Hadapi Industri 4.0
Dadan Tri saat menjadi pembicara dalam Talk Show Ketenagakerjaan Menuju Industri 4.0 di Srikandi Room, Restoran Margajaya, Jalan Kemakmuran, Kota Bekasi. Foto/Istimewa
A A A
BEKASI - Generasi milenial memiliki peranan penting dalam era industri 4.0. Karena itu, mereka perlu diberi pembekalan, pendidikan formal dan non-formal agar siap menghadapi era industri 4.0 dan persaingan yang lebih berat di masa depan.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Relawan Jokowi Widodo-Ma'uf Amin (Jokma) Jabar Dadan Tri Yudianto seusai menjadi pembicara dalam Talk Show Ketenagakerjaan Menuju Industri 4.0 yang digelar Relawan Jokma Jabar di Srikandi Room, Restoran Margajaya, Jalan Kemakmuran Nomor 39, Kota Bekasi, Rabu (13/3/2019) malam.

"Kaum milenial harus bisa menyikapi arus perubahan yang sudah di depan mata itu. Bahkan, generasi milenial harus menjadikan era industri 4.0 sebagai peluang untuk bisnis atau memulai usaha sendiri (entrepreneur). Terlebih, di era industri 4.0, peran teknologi informasi semakin dominan," kata Dadan kepada wartawan.

Pemerintah Indonesia yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), ujar Dadan, terus mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui sistem vokasi dengan melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dalam merevitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Langkah ini dilakukan agar lulusan SMA siap dan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di era industri 4.0.

“Presiden Jokowi memberikan perhatian besar terhadap generasi muda agar siap menghadapi Revolusi Industri 4.0 melalui pendidikan vokasi, politeknik, dan balai latihan kerja. Dukungan Presiden dalam mendorong ekonomi tersebut melalui pemanfaatan teknologi di semua sektor. Contohnya di bidang pendidikan, ada Ruangguru atau di bidang transportasi ada Go-Jek dan lain-lain,” ujar pengusaha muda asal Kota Bandung ini.

Karena itu, Dadan mengajak kaum muda atau generasi milenial Indonesia menetapkan pilihan dalam Pilpres 2019 pada 17 April nanti kepada pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf.

“Atas kepedulian dan perhatian yang begitu besar dari Presiden Joko Widodo dalam menyongsong era industri 4.0, saya mengajak kaum muda Indonesia untuk memilih pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf,” tutur Ketua DPD Forum Santri Indonesia (FSI) Jabar itu.

Selain Dadan Tri, hadir juga beberapa pembicara lain seperti, pakar ekonomi Rabin Hatari, pakar ilmu sosial budaya Bimo Wijayanto, dan Imam Malik, tokoh pemuda Jawa Barat.

Imam Malik menyoroti pentingnya bidang pendidikan dalam menghadapi era industri 4.0. “Saya konsernnya tentang bagaimana menyiapkan SDM (sumber daya manusia) yang hari ini harus mampu beradptasi dengan perubahan-perubahan,” kata Imam.

Setidaknya, ujar Imam, ada tiga hal yang tidak boleh hilang dalam pendidikan. Yakni, improvement (perubahan). “Pendidikan kalau tidak menghasilkan orang berubah, ya masalah. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang gak bisa menjadi bisa, gak paham jadi paham,” ujar dia.

Kedua, tutur Imam, pendidikan harus menghasilkan development (berkembang). “Konteks berkembang itu, pendidikan mencetak generasi bagaikan sebuah pohon, dari biji menjadi tunas, tunas menjadi batang, cabang, berdaun, berbunga, berbuah, buah matang jatuh busuk, dan dari buah busuk tadi menjadi tunas, tunas terus tumbuh berkembang menjadi pohon begitu seterusnya,” tutur Imam.

"Yang hebat dari pak Karno (Presiden ke-1 RI Soekarno) kita ambil, yang hebat dari pak Habibie (Presiden ke-3 RI) kita ambil. Demikian juga dari Gusdur, Bu Mega, pak SBY dan hari ini pak Jokowi," imbuh dia.

Jika suatu saat di antara kita ada yang menjadi presiden, ungkap Imam, buatlah karya gemilang, wariskan kebaikan kepada generasi berikut. "Jadi berkesinambungan yang baik dari generasi sebelumnya harus kita hargai dan kita gunakan,” tandas Imam.

Yang ketiga adalah pendidikan harus menghasilkan empowerment (pemberdayaan). “Generasi 4.0 itu yang perlu disiapkan adalah SDM nya. Dalam mempersiapkan SDM ini, pemerintah sangat konsen mencetak generasi yang andal. Salah satunya melalui program kartu prakerja yang diluncurkan oleh Pa Jokowi," pungkas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.6460 seconds (0.1#10.140)