Ini Bahaya Kebiasaan Melihat Gambar dan Film Porno bagi Remaja

Kamis, 14 Maret 2019 - 10:22 WIB
Ini Bahaya Kebiasaan Melihat Gambar dan Film Porno bagi Remaja
Komisi IX DPR dan BKKBN menggelar sosialisasi Genre di kaki Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Gambar dan film porno yang beredar bebas di internet harus diwaspadai oleh remaja karena berbahaya. Kebiasaan melihat gambar dan film tak senonoh itu dapat mendorong pelakunya melakukan seks bebas.

"Berdasarkan survei, 100 persen remaja di Cimaung pernah melihat gambar atau film-film porno. Perilaku seperti itu berbahaya. Sebab, gambar dan film porno bisa mendorong remaja melakukan seks bebas," kata pemerhati remaja Kabupaten Bandung Babeh Wawan saat menjadi pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Generasi Berencana (Genre) di Desa Campakamulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Rabu (13/3/2019).

Di hadapan 250 remaja dari beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung, Babeh Wawan mengatakan, remaja itu unik dan penuh teka teki. Manusia dalam usia remaja memiliki psikologi dan pemikiran labil. Karena itu, jika tidak dibimbing dengan baik dan benar, remaja bisa terjerumus melakukan hal-hal negatif.

Di Kabupaten Bandung, ujar Wawan, telah dibentuk Pusat Informasi Konseling Remaja yang dikelola oleh 250 remaja. PIK Remaja adalah sebuah wadah yang dikelola oleh dan untuk remaja.

"Selain konseling, PIK R juga memberikan wawasan kepada remaja tentang delapan fungsi keluarga. Remaja diajak untuk memahami bahaya pernikahan dini, seks bebas, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif atau napza," ujar Wawan.

Dia berharap, sosialisasi Genre yang terselenggara berkat kerja sama Komisi IX DPR RI dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini lebih sering digelar di Kabupaten Bandung. "Sosialisasi seperti ini diharapkan bisa menurunkan persentase remaja yang melihat gambar dan film porno," pungkas Wawan.

Perwakilan dari BKKBN Provinsi Jabar Rahmat Mulkan mengatakan, sosialisasi pembangunan keluarga adalah salah satu program BKKBN yang dilaksanakan sejak tiga tahun lalu. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan mitra Komisi IX DPR RI.

Tugas BKKBN, kata Rahmat, tidak hanya mengurus tentang keluarga berencana (KB), tetapi juga siklus kehidupan manusia mulai dari balita, remaja, pasangan usia subur, sampai lanjut usia (lansia).

"BKKBN bertanggung jawab tentang kependudukan, mengendalikan angka kelahiran. BKKBN juga mempunyai tugas untuk mengarahkan para remaja agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif," kata Rahmat.

BKKBN, ujar dia, menginginkan remaja-remaja Indonesia bisa merencanakan masa depan dan berperilaku positif. "Remaja ini usia labil yang mudah terseret ke hal-hal negatif,” kata Rahmat Mulkan.

Seusai pemaparan materi, acara yang berlangsung di kaki Gunung Puntang itu diakhiri dengan pembagian doorprize dan hiburan kesenian tradisional.

Tampak hadir pula dalam acara itu, anggota Komisi IX DPR RI Dr Adang Sudrajat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Jajang Rohana, dan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Yogaswara.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3603 seconds (0.1#10.140)