Ribuan Demonstran Bertahan di Gedung Putih, Abaikan Jam Malam

Rabu, 03 Juni 2020 - 09:09 WIB
loading...
Ribuan Demonstran Bertahan di Gedung Putih, Abaikan Jam Malam
Para demonstran bertahan di depan Gedung Putih, mengabaikan jam malam. Foto/Financial Times
A A A
WASHINGTON - Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di dekat Gedung Putih dan mengabaikan jam malam untuk menuntut keadilan bagi George Floyd. Aksi ini dilakukan sehari setelah mereka dibubarkan dengan gas air mata dan granat kejut untuk memberi jalan bagi Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump mengambil foto di Gereja St John.

Para pemrotes terdengar meneriakkan: "Apa yang kita inginkan? Keadilan. Kapan kita menginginkannya? Sekarang," seperti dilansir dari DW, Rabu (3/6/2020). Menurut pengacara Partai Demokrat Andrew Weinstein, mantan kandidat presiden dari Partai Demokrat yang juga seorang senator, Elizabeth Warren, menghadiri aksi protes tersebut.

Sebanyak 27 pemerintah kota di 21 negara bagian masih memberlakukan jam malam, mulai hari Senin hingga Selasa (2/6) pagi waktu setempat. Sampai dengan Senin malam waktu setempat tercatat 26 negara bagian telah mengaktifkan tentara cadangan Garda Nasional, dengan jumlah personel keseluruhan sebanyak 17.000 orang, guna membantu menjaga keamanan.

George Floyd, seorang pria kulit hitam meninggal setelah dicekik dengan lutut seorang anggota polisi Derek Chuvin. Floyd ditangkap karena diduga melakukan penipuan dan melawan saat akan ditangkap.

Dalam sebuah video yang viral, terlihat Flyod yang terbaring di tanah mengaku tidak bisa bernapas saat lehernya dicekik menggunakan lutut oleh Chauvin. Floyd kemudian meninggal. (Baca juga: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )

Kematian Floyd pun sontak memicu aksi demonstrasi yang menuntut keadilan meski keempat polisi yang terlibat dalam peristiwa tragis itu di pecat. Derek Chauvin sendiri telah ditangkap dan dikenakan pasal berlapis terkait pembunuhan. (Baca juga: Polisi Pembunuh George Floyd Didakwa atas Dua Tuduhan Pembunuhan )

Belakangan, aksi itu berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan serta menyebar ke sejumlah kota di AS. (Baca juga; Selebrasi Marcus Thuram dan Sikap Anti-Rasis )
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1529 seconds (0.1#10.140)