Pemprov Jabar Bentuk Tim Terpadu Percepat Pembangunan UIII Cimanggis

Rabu, 13 Maret 2019 - 17:09 WIB
Pemprov Jabar Bentuk Tim Terpadu Percepat Pembangunan UIII Cimanggis
Maket pembangunan Kampus UIII di Cimanggis, Depok. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat membentuk Tim Terpadu Penanggulangan Dampak Sosial Kemasyarakatan Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Kota Depok.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pembentukan tim terpadu bertujuan mempercepat progres pembangunan universitas yang diharapkan menjadi kiblat pendidikan Islam itu. Saat ini, tim terpadu terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak demi percepatan pembangunan.

"Tim ini di antaranya telah melakukan pendataan bidang garapan/penggarap untuk pembangunan kampus tahap 1 sejumlah 366 penggarap. Selain itu, menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)/tim appraisal untuk menghitung besaran dana santunan bagi penggarap yang memenuhi syarat," jelas Iwa di Bandung, Rabu (13/3/2019).

Iwa menjelaskan, tim terpadu tersebut kemudian membahas hasil penilaian KJPP guna menyiapkan rekomendasi untuk Gubernur Jabar sebelum ditetapkan oleh Gubernur Jabar melalui Surat Keputusan (SK) Daftar Penerima Dana Santunan.

"Lalu, Kementerian Agama segera melaksanakan pembayaran dan santunan kepada warga yang berhak menerima sesuai SK Gubernur itu," kata Iwa.

Proses pendataan Ianjutan untuk penggarap/penghuni lahan secara keseluruhan tetap dilakukan oleh Lurah Cisalak dan Camat Sukmajaya hingga proses penertiban lahan selesai sekitar Juli 2019.

Terkait Pembangunan Gedung Kampus UIII tahap 1 (2018-2020), lanjut Iwa, pembangunan telah dilakukan sejak awal November 2018 dan terbagi dalam tiga paket. Pada paket 1, pembangunan di antaranya mencakup gedung rektorat, gedung fakultas 1, dan kawasan 3 pilar.

Sementara paket 2 yaitu pembangunan lima unit rumah dosen, asrama mahasiswa, dan renovasi Gedung MEP (eks RRI) dan paket 3 yaitu pembangunan pagar keliling dan infrastruktur kawasan kampus tahap 1.

Terkait anggaran, Iwa menyebut pembangunan fisik tahap 1 memakai dua anggaran yakni anggaran tahun 2018 memakai dana Badan Anggaran Bendahara Umum Negara (BABUN). Dari alokasi anggaran sebesar Rp584 miliar, terealisasi hanya Rp110 miliar. Sedangkan untuk anggaran tahun 2019-2020 memakai dana DIPA Kementerian Agama sebesar Rp507 miliar.

Sementara itu, telah dialokasikan dana dalam DIPA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun anggaran 2019 untuk pembangunan kampus sebesar Rp820.255.968.000 dengan rincian untuk pembangunan masjid kampus Rp87.036.907.000, pembangunan perpustakaan Rp187.453.074.000, dan pembangunan asrama mahasiswa Rp117.142.624.000.

"Namun diperlukan arahan wakil presiden kepada menteri PUPR agar DIPA dapat dilaksanakan serta koordinasi dengan menteri agama," pungkas Iwa.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan kepastian pembangunan tahap 1 Kampus UIII di Cimanggis, Kota Depok dimulai tahun ini. Hal itu didapat setelah dirinya rapat bersama Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla serta berbagai pihak terkait lainnya tentang perkembangan pembangunan Kampus UIII di Kantor Wakil Presiden RI pada 4 Maret 2019.

"Tahun ini sudah dimulai proses (pembangunan) tahap 1, tahap berikutnya nanti kombinasi APBN dan rencana saya yang ke Timur Tengah ini untuk meminta (dana bantuan)," katanya.

"Saya mendapat perintah dari Pak Wapres untuk mencari donor-donor pembangunan untuk UIII. Dana dari APBN baru sepertiganya, dua pertiganya diharapkan, misalkan gedung satu dari negara ini, karena ini sifatnya internasional," kata Gubernur yang akrab disapa Emil itu.

Untuk itu, Emil beserta rombongan bertolak dari Tanah Air pada 5 Maret 2019 untuk melakukan lawatan luar negeri selama seminggu ke tiga negara di Timur Tengah yakni Aljazair, Uni Emirat Arab, dan Maroko. Dalam rangkaian kunjungan kerjanya itu, dia pun menggunakan kesempatan tersebut untuk meminta bantuan dana pembangunan Kampus UIII tersebut.

Kampus UIII ini diharapkan menjadi pusat kajian atau penelitian peradaban Islam tingkat dunia yang ada di Indonesia. Terlebih, Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Selain itu, kampus ini juga diharapkan bisa menjadi pusat peradaban Islam, pusat kajian strategis Islam, pusat studi kawasan Islam, serta museum seni, dan budaya Islam yang akan menjadi pusat artefak dan manuscript Islam di Indonesia. (Baca Juga: UIII Diharapkan Jadi Pusat Kajian Peradaban Islam(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8964 seconds (0.1#10.140)