Anggota DPR dan BKKBN Jabar Sosialisasi Genre di Bogor

Selasa, 12 Maret 2019 - 12:53 WIB
Anggota DPR dan BKKBN Jabar Sosialisasi Genre di Bogor
Kegiatan sosialisasi Genre di Desa Cibatok, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Anggota Komisi IX DPR RI dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jabar menggelar sosialisasi program Generasi Berencana (Genre) di Kabupaten Bogor.

Pada Senin (11/3/2019), anggota Komisi IX DPR RI Nurmansyah E Tanjung dan BKKBN Jabar menggelar sosialisasi Genre di Lapangan Desa Cibatok, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Sebelumnya, sosialisasi Genre berlangsung di Desa Sadeng Kolot, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor pada Minggu (3/3/2019).

Kegiatan tersebut khusus menyasar generasi milenial atau remaja dengan rentang usia antara 10 hingga 24 tahun dan belum menikah. Tujuannya agar remaja memahami tentang kesehatan fisik, reproduksi, maupun kesehatan jiwa.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Nurmansyah E Tanjung dari Komisi IX DPR RI, perwakilan dari Pemkab Bogor Erni Irawati dan BKKBN Jabar Elli Amalia, serta ratusan remaja di Kecamatan Cibungbulang.

Dalam paparannya, Nurmansyah mengatakan, kesehatan jiwa sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebab, jiwa menjadi kunci bagi kesehatan secara keseluruhan. "Bapak, ibu, adik-adik sekalian, kita harus membangun kesehatan jiwa. Dalam agama Islam yang saya anut, beruntunglah orang-orang yang menyucikan jiwanya dan merugilah orang-orang yang mengotorinya. Jadi begitu pentingnya itu (kesehatan jiwa)," kata Nurmansyah.

Kata Numansyah, dahulu program keluarga berencana (KB) milik Indonesia yang diselenggarakan oleh BKKBN, menjadi salah satu percontohan di dunia. "Bayangkan, begitu hebatnya program KB dari BKKBN zaman dahulu itu," ujar Nurmansyah.

Program-program BKKBN, tutur dia, sangat erat kaitannya dengan kesehatan fisik maupun jiwa. Salah satu program unggulan BKKBN dalam kesehatan bagi generasi milenial adalah Generasi Berencana atau Genre.

Melalui Genre, pertama BKKBN mengajak remaja untuk mengatakan tidak pada nikah dini karena banyak kerugiannya. Kedua, katakan tidak pada seks bebas karena selain dilarang agama, juga bisa merusak masa depan. Ketiga, katakan tidak pada narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (narkoba). "Saya yakin semua sudah banyak yang mengetahui bahaya narkoba," ujar Nurmansyah.

Sementara itu, perwakilan dari Pemkab Bogor Erni Irwati mengatakan, Pemkab Bogor memiliki Pusat Informasi Kesehatan (PIK) Remaja di puskesmas-puskemas dan klinik-klinik kesehatan.

PIK R mengenalkan kesehatan reproduksi kepada masyarakat, khususnya para remaja. Selain itu, memberi informasi dan wawasan kepada remaja yang telah menikah di usia dini. Petugas di PIK R memberikan penyuluhan agar remaja yang menikah muda tidak cepat-cepat mempunyai keturunan. "Karena, dengan hamil cepat-cepat, sedangkan umur belum mencapai 21 tahun itu berbahaya bagi kesehatan," kata Erni.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2965 seconds (0.1#10.140)