Kubu Jokowi Waspada, Prabowo Genjot Ritme Kampanye

Senin, 11 Maret 2019 - 21:03 WIB
Kubu Jokowi Waspada, Prabowo Genjot Ritme Kampanye
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) dan Prabowo Subianto-Sandiga Uno (Prabowo-Sandi) beradu strategi dalam perebutan suara di Provinsi Jabar pada sisa masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 .

Kedua kubu yang berkontestasi masing-masing mengklaim telah menyiapkan strategi jitu untuk menyikapi sisa masa kampanye tersebut. Aroma persaingan di antara kedua kubu pun semakin terasa seiring semakin dekatnya masa pencoblosan, 17 April 2019 mendatang.

Ibarat suami menunggu istrinya yang baru melahirkan, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin memilih waspada mengamankan raihan suara yang diklaim sudah di atas lawannya, meski masih berselisih tipis. Di tengah kewaspadaan, upaya-upaya pemenangan tetap akan dimaksimalkan.

"Kalau menjelang 40 hari itu punya bini (istri) jangan ditinggalin. Deketin. Karena sebentar lagi selesai, (masa idah) itu 40 hari masa menunggunya," ujar Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Jabar Dedi Mulyadi seusai menghadiri Deklarasi Pemilu Damai di Grand Ballroom Sudirman, Jalan Sudirman, Kota Bandung, Senin (11/3/2019).

Dedi mengaku, sudah paham betul apa yang harus dilakukan di sisa masa kampanye yang kurang dari 40 hari lagi. Terlebih, dirinya memiliki segudang pengalaman menjadi kontestan dalam pesta demokrasi.

"Kita kan sudah biasa nangani pemilu, mulai dari pilbup (pemilihan bupati), pilgub (pemilihan gubernur), kemudian pileg (pemilihan legislatif). Sudah tahu bagaimana cara (strategi) menjelang 40 hari," katanya.

Meski tensi politik di 40 hari sisa masa kampanye mulai panas, namun hal itu menurutnya tak berdampak buruk pada kondusivitas di Jabar. Dedi menyebut, kondusivitas di Jabar masih terjaga baik. Kalaupun muncul riak-riak politik, itu hanya terjadi di media sosial (medsos) dan segelintir elit politik.

"Santai saja, yang ribut itu cuma di medsos, yang ribut cuma elit, masyarakat mah gak ribut, yang ribut mah elit saja. Sekarang ribut tentang pilpres. Setelah menang pilpresnya, ribut lagi pengen jadi pejabat," katanya.

Dedi pun mengomentari klaim kubu lawannya yang menyebut sudah unggul di Jabar. Dedi menegaskan, jika sudah merasa unggul, kubu lawannya itu tak perlu lagi kampanye. Bahkan, Dedi menyebut, kubu lawan sebaiknya tidur.

"Ya kalau sudah mengklaim 54 persen enggak usah lagi kukurusukan ke Tasik atau ke Bandung, tinggal tidur saja. Kalau sudah meyakini menang, artinya tinggal santai saja dan saya akan kerja," katanya.

"Bagi saya, apapun pengakuannya, apapun surveinya, apapun risetnya, yang penting kerja. Pokoknya Pak Jokowi di Jabar menang," tegas Dedi.

Strategi berbeda ditunjukkan kubu Prabowo-Sandi di Jabar. Kubu pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02 tersebut justru akan terus menggenjot tensi dan ritme kampanyenya demi kemenangan mutlak.

"Kita tidak underestimate di 40 hari sisa kampanye ini. Dengan target 70 persen, kita harus menang mutlak di semua wilayah. Jadi, saya kira semua wilayah kita garap," ujar Sekretaris Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi Jabar Haru Shuandaru di tempat yang sama.

Haru menegaskan, tak ada satu pun daerah di Jabar yang diistimewakan dalam perebutan suara. Pihaknya bertekad menjadikan 27 kabupaten/kota di Jabar sebagai lumbung suara bagi Prabowo-Sandi.

"Karena kalau untuk posisi (target) 70 persen, gak mungkin ada yang dominan dan gak dominan. Kita minta semua harus kerja keras," tegas Haru.

Berdasarkan survei internalnya, kata Haru, hingga Januari 2019, raihan suara Prabowo-Sandi masih terpaut selisih 10 persen di atas lawannya. Kerja politik akan dioptimalkan demi selisih hingga 30 persen.

"Saya bilang kan waktu awal kita kick off selisihnya hanya 1 persen. Dalam waktu 2 hingga 3 bulan sudah 10 persen. Saya minta terus ditingkatkan. Saya bilang ini belum BEP (break even point), BEP-nya kan 60 persen waktu (Pilpres) 2014," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4819 seconds (0.1#10.140)