Kalau Mau Sukses, Koperasi di Bandung Harus Berbasis Digital

Senin, 23 Juli 2018 - 09:22 WIB
Kalau Mau Sukses, Koperasi di Bandung Harus Berbasis Digital
Salah satu stan koperasi mengikuti pameran Hari Koperasi Nasional Tingkat Kota Bandung di Graha Siliwangi, Kota Bandung. Foto SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta koperasi di Bandung bertransformasi dari manajemen konvensional menjadi berbasis digital, agar bisa bersaing dengan perusahaan lainnya.

"Kalau mau sukses, koperasi harus mengikuti perkembangan zaman. Jangan ada anggapan perusahaan nonkoperasi canggih-canggih, tapi koperasi jadul. Manajemennya harus (bertransformasi) digital atau online," kata Ridwan Kamil, Minggu (22/7/2018).

Menurut dia, bila manajemen koperasi masih jadul atau konvensional, daya saing koperasi akan kurang maksimal. Transformasi koperasi akan mengurangi kemungkinan tersingkirkan dari persaingan usaha.

"Karena koperasi sebenarnya cara ekonomi yang paling bagus. Ekonomi merata, tidak ada yang kaya sendiri, tidak ada miskin yang ditinggalin sendirian, semua berdaya bersama. Koperasi dimiliki bersama, berbeda dengan PT yang dimiliki sebagian orang," tegas pria yang akrab disapa Emil ini.

Di Kota Bandung, dari 2.500 koperasi, hanya sekitar 570 koperasi yang aktif. Sisanya mati suri. Kondisi itu mestinya menjadi evaluasi bagi koperasi untuk mencari terobosan agar bisa bersaing.

Lanjut Emil, walaupun nanti menduduki posisi Gubernur Jabar, dia akan memantau dan menitipkan agar koperasi di Bandung mendapat perhatian. "Saya titip lima tahun ke depan, jadikan koperasi di Bandung koperasi digital paling canggih. Dari administrasi, penjualan, dan lainnya. Bagaimana (koperasi) memiliki website, terima pesanan online, dan bikin aplikasi untuk produknya."

Menurut Emil, jangan sampai tingginya transaksi online di Kota Bandung yang diperkirakan mencapai 20 juta transaksi per tahun, tak dinikmati anggota koperasi.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung Priatna Wirasaputra mengatakan, di Kota Bandung jumlah koperasi yang sehat mencapai 570 unit. Jumlah tersebut naik 16 koperasi dari 2017.

"Saat ini, total aset koperasi yang aktif di Bandung mencapai Rp13 triliun. Dengan aset sebesar itu, keberadaan koperasi dapat diandalkan untuk kemajuan ekonomi masyarakat," kata Priatna.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7286 seconds (0.1#10.140)