Jokowi Ajak Kaum Intelektual di Jabar Tangkal Hoax dan Fitnah

Minggu, 10 Maret 2019 - 15:41 WIB
Jokowi Ajak Kaum Intelektual di Jabar Tangkal Hoax dan Fitnah
Jokowi saat berorasi di acara Deklarasi Dukungan Alumni PT-SMA se-Jabar di Kota Bandung. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi berbicara soal masifnya penyebaran berita bohong atau hoax dan fitnah yang kerap dialamatkan kepadanya.

Jokowi meminta seluruh kaum intelektual di Jabar bersatu menangkal segala bentuk hoax dan fitnah tersebut.

"Rakyat Indonesia harus mampu menegakkan intelektualitas, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hoax dan fitnah," kata Jokowi saat menyampaikan orasi politik dalam kegiatan Deklarasi Dukungan Alumni Perguruan Tinggi dan SMA se-Jabar di Monumen Perjuangan Rakyat Jabar, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Minggu (10/3/2019).

Karenanya, Jokowi meminta seluruh rakyat Indonesia berani menyampaikan pendapat bila menemukan kejanggalan dan berani menyatakan yang salah dan yang benar.

"Hoax itu disebar dari rumah ke rumah atau door to door, pintu ke pintu. Ini bahaya buat negara kita. Harus berani kita lawan," ujar Jokowi.

Dia menyebutkan, salah satu isu miring yang sering diembuskan, yakni kriminalisasi ulama. Dia kembali menegaskan, tidak ada kriminalisasi terhadap ulama di negeri ini.

Menurut capres nomor urut 01 ini, Indonesia adalah negara hukum. Sehingga, siapapun yang melakukan kesalahan, tentu akan mendapatkan hukuman.

"Ada bupati yang masuk penjara, gubernur hingga anggota dewan yang masuk ke penjara. Kalau salah, ya ini negara hukum. Semua diproses secara hukum. Jadi, jangan sampai ada isu kriminalisasi ulama," tegas Jokowi.

Isu miring lainnya, lanjut Jokowi, adalah jika dirinya memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, tidak akan ada lagi suara azan berkumandang di negeri ini. Bahkan, pendidikan agama pun dikabarkan akan dihapuskan.

"Ini kan logikanya gak masuk. Tapi banyak yang lebih percaya, kalau kita diam dan tak melawan. Makanya, kaum intelektual harus berperan melawan hoax tersebut," tandas Jokowi.

Dengan suara yang berapi-api, Jokowi kembali membeberkan hoax lain yang sering dialamatkan kepadanya, yakni terkait tudingan bahwa dirinya antek asing. Jokowi mengaku tak akan bosan menjelaskan bahwa dirinya bukanlah antek asing.

Terbukti, kata Jokowi, sejumlah aset negara kini kembali ke tangan Indonesia setelah puluhan tahun lamanya dikuasai pihak asing, seperti sumur minyak Blok Mahakam, Blok Rokan, hingga tambang emas Freeport.

"Dipikir mudah? Gampang? Kalau mudah itu dari dulu sudah diambil alih. Sangat sulit dan sangat tidak mudah. Saya tidak pernah bicara soal ini, tapi karena saya selalu dituduh antek asing, saya jawab sekarang," tegas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2700 seconds (0.1#10.140)