Bagidata Sulap Info Data Pribadi Jadi Pendapatan

Jum'at, 08 Maret 2019 - 23:35 WIB
Bagidata Sulap Info Data Pribadi Jadi Pendapatan
Pengelola Bagidata, sebuah start up yang mengubah data pribadi menjadi pendapatan. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Pada revolusi industri 4.0, data pribadi menjadi barang berharga. Informasi transaksi dan nomor telepon bahkan bisa mendatangkan pundi-pundi uang. Tetapi bagaimana data pribadi itu menghasilkan uang.

Ya, oleh Ikhwan Reza, CEO Bagidata, hal itu tak mustahil. Ikhwan membangun startup Bagidata yang memberi penghasilan bagi data pribadi pemiliknya.

Start up digital binaan internal PT Telkom, Digital Amoeba ini, dimulai dari kebingungan Ikhwan saat menerima SMS spam karena dirinya tak pernah memberikan nomor ponsel kepada tenaga pemasaran.

Ikhwan lalu mengonsep Bagidata. Melalui aplikasi digital ini, pemilik nomor ponsel dengan sadar menyerahkan data pribadi yang kemudian mendapatkan keuntungan berupa poin dan uang yang bisa langsung ditarik ke rekening.

Kini, Bagidata telah dikelola profesional oleh Risky Gelar Maliq (Chief Product Officer), Adilla Kasandra (Chief Marketing Officer), dan Dindin Zaenudin (Chief Technical Officer).

Melalui Bagidata, Ikhwan ingin menyadarkan masyarakat bahwa data pribadi itu berharga. Pengguna internet berhak mendapatkan sesuatu dari data mereka. Sebab, selama ini data pengguna internet diperoleh tanpa izin, tricky, dan diam-diam.

Setiap orang, kata Ikhwan, berhak mengontrol data mereka. Atas pemikiran itu, saat ini sudah tersedia dua layanan Bagidata yakni permission-based marketing dan applicant profiling.

Permission-based marketing adalah pemilik data dapat memberikan data media sosial, struk belanja, tiket pesawat, dan lainnya. Mereka mendapat promosi, maka pemilik akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang dan poin. Saat ini sudah ada 18.000 lebih pengguna layanan Bagidata tersebut.

Sementara applicant profiling adalah layanan dalam membantu perusahaan melihat lebih dalam dari data media sosial yang sudah diberikan pelamar di perusahaannya.

Dengan melihat analisis sentimen dan perilaku, maka perusahaan dapat mengenal calon yang paling tepat dan sesuai dengan nilai-nilai perusahaannya.

"Untuk permission based marketing, kami menargetkan milenial. Jadi mereka tinggal unduh layanan kami di Google Play Store. Sementara target applicant profiling tentu saja perusahaan-perusahaan, yang kini sudah ada klien dari perusahaan telekomunikasi, startup travel, entertainment, kuliner, sosial, dan lainnya," kata Ikhwan, Jumat (8/3/2019).

Bagidata pada program Digital Amoeba atau startup internal PT Telkom saat ini masuk fase validasi produk. Namun pendapatan mereka sudah ratusan juta rupiah. Karena itu, Bagidata menargetkan total 100.000 pengguna pada 2019 ini.

Saat ini, ujar Ikhwan, sekalipun layanan produk baru, relatif tidak banyak keluhan pengguna maupun kendala operasional perusahaan. Bagidata menargetkan untuk menjadi perusahan big data terkemuka untuk layanan personal profiling sehingga masyarakat memperoleh manfaat dari data pribadinya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1961 seconds (0.1#10.140)