Kunjungi KBB, Ini Pesan Staf Khusus Presiden

Jum'at, 08 Maret 2019 - 21:18 WIB
Kunjungi KBB, Ini Pesan Staf Khusus Presiden
Anggota Tim Nawacita, Lembaga Kajian Pendidikan Strategis dan Staf Khusus Presiden Ruri Jumar Saef saat berkunjung ke Ngamprah, Jumat (8/3/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sebagai daerah yang menjadi penyangga ibu kota negara dan provinsi, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memiliki peran cukup sentral dalam pembangunan.

Karena itu, segala potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) di KBB harus dioptimalkan agar menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru dalam mendukung pembangunan di Jawa Barat dan Jakarta.

"Bandung Barat ini sangat kental dengan SDA yang agraris, budaya saba desa, elemen kiai dan santri di sejumlah pondok pesantren. Itu menjadi potensi untuk dikembangkan agar daerah ini bisa maju seiring dengan perkembangan ibu kota provinsi dan ibu kota negara," kata anggota Tim Nawacita, Lembaga Kajian Pendidikan Strategis, dan Staf Khusus Presiden Jokowi Ruri Jumar Saef saat berkunjung ke KBB, Jumat (8/3/2019).

Menurut Ruri, kultur budaya dan elemen mayoritas di suatu daerah menjadi hal yang akan disentuh dan dikembangkan melalui program Nawacita sesuai harapan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas dan mengembangkan daya saing ekonomi antar daerah, antar provinsi. Di antaranya menyiapkan pengembangan daya saing ekonomi di dunia internasional dan ditargetkan berdampak pada pengembangan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Dia melihat, pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan di KBB sudah cukup baik. Tinggal perlu ditingkatkan lagi, misalnya dalam menyeimbangkan pembangunan di semua daerah (kecamatan).

Programnya bisa melalui pembangunan jalan, jembatan, irigasi, sarana pendidikan umum dan pesantren, prasarana kesehatan, sarana pelatihan keterampilan, serta pengembangan UKM.

"Bisa juga membangun fasos dan fasum yang multiguna serta memfasilitasi sarana penunjang yang disesuaikan dengan kultur agama, budaya, seniman, dll," ujar dia di hadapan perwakilan tokoh agama, masyarakat, Ketua MUI KBB, dan Rois Syuriah PCNU KBB.

Yang juga tidak kalah penting, tutur Ruri adalah, memperpendek jarak komunikasi dengan pemerintah pusat. Untuk itu Pemda KBB perlu membentuk tim perencanaan pembangunan jangka menengah, jangka panjang, yang aspiratif dan kreatif.

Selain itu, menyiapkan tim ekonomi dengan kemampuan melakukan komunikasi atau negoisasi kepada pemerintah pusat yang berwawasan unggul, berintegritas, dan amanah.

Kepala Disnakertrans KBB Iing Solihin selaku inisiator pertemuan ini mengaku, pihaknya berupaya menyukseskan program Pemda KBB dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan (Akur) yang sejalan program Nawacita Presiden Jokowi.

Salah satunya adalah melalui pelatihan keterampilan pendidikan umum dan pesantren yang dapat melahirkan individu handal. "Dengan begitu, penyerapan angkatan kerja bisa lebih mudah, menciptakan entreupreneur baru, dan pada akhirnya pengangguran menjadi berkurang," kata Iing.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3606 seconds (0.1#10.140)