Empat Pilar Kebangsaan Juga Penting Dipahami Kaum Ibu

Kamis, 07 Maret 2019 - 23:42 WIB
Empat Pilar Kebangsaan Juga Penting Dipahami Kaum Ibu
Anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah (kanan) memberikan pemahaman Empat Pilar Kebangsaan pada kaum ibu di Bandung, Kamis (7/3/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Sejumlah ibu-ibu dari berbagai latar belakang mengikuti kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar Anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah di Hotel Lingga, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (7/3/2019).

Mereka diberikan pemahaman terkait Empat Pilar Kebangsaan, yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika melalui bahasa yang mudah dipahami.

Diketahui, Empat Pilar Kebangsaan merupakan tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram, sejahtera, serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.

Menurut Ledia, kaum ibu penting mendapatkan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Sebab, sebagai bagian dari masyarakat, kaum ibu pun memiliki kewajiban mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam keempat pilar tersebut.

Terlebih, perkembangan zaman yang begitu pesat menuntut seluruh kalangan masyarakat, tak terkecuali ibu-ibu, untuk memahami seluruh aturan yang berlaku di negeri ini.

Melalui pemahaman Empat Pilar, mereka pun diharapkan tidak terjerumus pada tindakan yang dinilai melanggar hukum dan aturan perundang-undangan. "Kalau mereka tidak punya dasar memahami, bagaimana mereka bisa beraktivitas di masyarakat, apalagi sebagian besar dari mereka sudah sepuh," kata Ledia.

Dalam kesempatan itu, Ledia mengaku berupaya memberikan pemahaman lewat cara-cara yang lebih sederhana dan bahasa yang mudah dipahami. Sehingga, kaum ibu diharapkan betul-betul memahami seluruh nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan.

"Kewajiban anggota MPR adalah menyosialisasikan dengan bahasa undang-undang atau bahasa sederhana yang mudah dipahami. Karenanya, kita juga berikan mereka buku dan dijelaskan apa isi buku tersebut," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Dalam kesempatan itu, lanjut Ledia, berbagai persoalan, mulai dari pendidikan, lapangan pekerjaan, hingga kesehatan sebagai bagian dari implementasi Empat Pilar Kebangsaan menjadi tema diskusi. Ledia juga mengaku banyak menyerap aspirasi terkait harapan kaum ibu.

"Terutama soal pendidikan. Kaum ibu umumnya mengharapkan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. Persoalan kita memang masih berputar di situ, mudah-mudahan kita bisa mendorong sistem pendidikan yang lebih baik," tuturnya.

Ledia mengatakan, selain pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan, kaum ibu pun dinilainya penting meningkatkan kemampuan literasi. Menurut dia, budaya membaca harus terus digalakkan, termasuk di kalangan ibu-ibu. "Apalagi, kemajuan teknologi informasi kini sangat pesat. Berbagai informasi bisa diperoleh dengan mudah. Tanpa kemampuan literasi yang mumpuni, kaum ibu dikhawatirkan terjerumus pada tindakan yang melanggar hukum," jelasnya.

Ledia mengakui, dalam banyak kasus, kaum ibu kerap harus menanggung hukuman akibat tindakan yang dilakukannya, seperti tiga orang ibu yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap salah satu calon presiden yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Menurut Ledia, hal itu pun tak lepas dari minimnya kemampuan literasi dalam memahami aturan yang berlaku. "Kemampuan literasi yang rendah menyebabkan kemampuan memfilter informasi menjadi sangat minim. Karenanya peningkatan literasi menjadi sangat penting. Bukan hanya untuk ibu-ibu, melainkan semua pihak," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.4964 seconds (0.1#10.140)