Disdik KBB Perbaiki Dua Ruang Kelas SDN Girimukti Tahun Ini

Selasa, 05 Maret 2019 - 22:02 WIB
Disdik KBB Perbaiki Dua Ruang Kelas SDN Girimukti Tahun Ini
Kepala Dinas Pendidikan KBB Imam Santoso. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal merehab ruang kelas rusak SD Negeri Girimukti di Desa Mandala Mukti, Kecamatan Cikalongwetan, tahun ini.

Hanya saja karena keterbatasan anggaran dan kuota, dari tiga ruang kelas rusak, baru dua kelas yang masuk program rehab. Sementara sisanya, diajukan tahun berikutnya secara bertahap.

"Tahun ini diperbaiki dan sudah masuk dalam progran rehab, anggaran untuk dua ruang kelas dulu dengan perkelasnya Rp85 juta. Untuk yang tiga ruang sisanya masuk di tahun 2020," kata Kepala Dinas Pendidikan, KBB, Imam Santoso kepada SINDOnews, Selasa (5/3/2019).

Pihaknya secara kontinyu setiap tahun selalu melakukan rehab ruang kelas rusak. Biasanya perbaikan mengacu kepada data pokok pendidikan (dapodik) yang diisi oleh pihak sekolah, mulai dari rusak ringan, sedang, berat.

Jumlahnya pun selalu berubah, karena bisa jadi ruang kelas yang saat terdata rusak ringan, beberapa bulan berikutnya menjadi rusak berat. Besaran anggaran yang dikucurkan berbeda-beda berdasarkan spesifikasi kerusakan dan kajian konsultan.

Terkait jumlah sekolah rusak di seluruh KBB Imam menyebutkan, berdasarkan data 2018 di KBB terdapat total 765 SD negeri dan swasta, sementara SMP negeri dan swasta 160 sekolah.

Untuk SD ruang kelas rusak sedang ada 673, rusak berat 713, rusak ringan 2.726, rusak total 6, dengan ruang kelas baik 706. Untuk jumlah rombongan belajar (rombel) ada 5.592 dengan peserta didik 158.001, dan jumlah guru mencapai 7.620.

"Untuk ruang kelas yang rusak sedang ada penurunan jumlah dari 756 menjadi 673, namun yang rusak berat bertambah dari asalnya 672 menjadi 713. Kerusakan berat biasanya karena bangunan yang sudah tua serta karena faktor bencana," tuturnya.

Ketua Komisi IV DPRD KBB, Iwan Ridwan mengatakan dengan masih banyaknya ruang kelas rusak harus menjadi perhatian dari Disdik. Jalur intruksi, koordinasi, dan pengawasan mulai dari kadis, kabid, kepala UPT hingga sekolah harus sinergi.

Kepala sekolah juga harus aktif memasukan daftar kebutuhan sekolah dalam dapodik, bukan hanya soal guru dan siswa saja tapi juga terkait kondisi bangunan sekolah.

"Masih banyak kepala sekolah yang tidak mengentri kebutuhan sekolahnya terutama soal kondisi bangunan sekolah mereka yang perlu bantuan. Hal ini yang perlu disosialisasikan agar jatuhnya bantuan rehab kelas tidak jatuh ke sekolah yang masih bagus," ucapnya.

Seperti diketahui puluhan siswa SD Negeri Girimukti, Kampung Rajamandala, Desa Mandala Mukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terpaksa harus belajar dengan kondisi kelas kotor.

Ini dikarenakan lumpur yang terbawa masuk ke dalam kelas akibat hujan deras sepanjang Minggu malam dan kondisi ruang kelas bocor sehingga membuat suasana belajar sangat tidak nyaman.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1853 seconds (0.1#10.140)