Nasib Rencana Pembangunan Gedung Pusat Kesenian Jabar Tak Jelas

Selasa, 05 Maret 2019 - 21:37 WIB
Nasib Rencana Pembangunan Gedung Pusat Kesenian Jabar Tak Jelas
Sekretaris Disparbud Jabar Agus Hanafiah (kedua dari kiri) dalam kegiatan Japri bertema Pembangunan Pusat Kebudayaan di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/3/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Pembangunan Gedung Pusat Kesenian Jawa Barat di Cikutra, Kota Bandung, yang direncanakan pada masa kepemimpinan Gubernur Jabar-Wakil Gubernur Jabar Ahmad Heryawan-Daddy Mizwar nasibnya tak jelas.

Ketidakjelasan rencana proyek tersebut tampak dari program kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang tidak menyertakan rencana proyek tersebut. Padahal, proyek itu ditargetkan rampung tahun depan.

Sekretaris Disparbud Jabar Agus Hanafiah mengatakan, pihaknya kini fokus merencanakan pembangunan pusat kebudayaan di 27 kabupaten/kota di Jabar.

Sebagai langkah awal, tahun ini, pusat kebudayaan tersebut akan dibangun di lima daerah, yakni di Kabupaten Ciamis, Subang, Garut, Sumedang, dan Bandung.

Menurut Agus, rencana pembangunan Gedung Pusat Kesenian Jabar berbeda dengan pembangunan pusat kebudayaan di 27 kabupaten/kota tersebut. Meskipun rancang bangunnya sudah selesai disayembarakan dan pemenangnya mendapatkan hadiah Rp300 juta, namun proyek tersebut belum akan direalisasikan.

"Kelihatannya ruhnya berbeda ya. Kalau yang (gedung pusat kebudayaan) ini kan dipusatkan di kabupaten/kota, bagaimana mengakomidasi tentang potensi seni dan budaya di kabupaten/kota," ujar Agus seusai kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (5/3/2019).

Agus juga mengatakan, Gedung Pusat Kesenian Jabar tersebut berskala besar, berbeda dengan pusat kebudayaan di kabupaten/kota. Diakui Agus, belum ada kejelasan terkait rencana proyek Gedung Pusat Kesenian Jabar tersebut. "Belum bisa memberikan jawaban pasti tentang itu," tegasnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, pembangunan pusat kebudayaan yang menjadi fokus perhatiannya itu akan menonjolkan identitas setiap kabupaten/kota dan pembangunannya melibatkan semua unsur lokal, mulai dari budayawan, seniman, hingga arsiteknya.

"Jadi, akan berbeda-beda sesuai dengan konsep budaya di daerah setempat, termasuk arsitektur bangunannya," ujarnya.

Agus menyebutkan, Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran sebesar Rp5-7 miliar untuk satu gedung pusat kebudayaan tersebut yang akan diberikan secara bertahap. Pihaknya berharap, pembangunan pusat kebudayaan tersebut juga mendapat dukungan dari APBD kabupaten/kota , bahkan APBN.

Agus menambahkan, pusat kebudayaan di setiap kabupaten/kota diharapkan menjadi wadah pelestarian dan kemajuan kebudayaan lokal. Selain itu, menjadi ruang interaksi publik, termasuk potensi pariwisata melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan dan kesenian.

"Salah satu penyebab kepunahan seni budaya itu lantaran tidak adanya ruang atraksi atraksi. Pusat kebudayaan ini diharapkan menjadi ruang publik, baik dalam bidang pariwisata maupun kebudayaan," tandasnya.

Diketahui, Wakil Gubernur Jabar periode 2013-2018 Deddy Mizwar merencanakan pembangunan Gedung Pusat Kebudayaan Jabar di kawasan Cikutra, Kota Bandung, senilai Rp600 miliar.

Dari total nilai tersebut, Rp450 miliar di antaranya dialokasikan untuk pembangunan fisik gedung yang dibangun di lahan seluas 4 hektare itu. Sedangkan sisanya untuk kebutuhan akustik. Proyek yang diklaim berstandard internasional itu ditargetkan rampung 2020 mendatang.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2881 seconds (0.1#10.140)