RSHS Bantah Sunarti Penderita Obesitas Pulang karena Kuota BPJS Habis

Senin, 04 Maret 2019 - 14:49 WIB
RSHS Bantah Sunarti Penderita Obesitas Pulang karena Kuota BPJS Habis
Dirut RSHS Bandung Nina Susana Dewi membantah kepulangan Sunarti (39), pasien obesitas asal Karawang dari RSHS karena persoalan biaya atau habisnya kuota BPJS. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Nina Susana Dewi membantah kepulangan Sunarti (39), pasien obesitas asal Karawang dari RSHS karena persoalan biaya. Pihaknya memastikan, kepulangan Sunarti lantaran kondisinya sudah pulih.

"Pasien pulang bukan karena kuota BPJS habis, melainkan murni karena kondisi yang sudah aman untuk dipulangkan secara medis," kata Nina saat menggelar konferensi pers di RSHS Bandung, Senin (4/3/2019).

Dia mengakui, sejak awal pasien sudah diprediksi membutuhkan pembiayaan besar. Sehingga, pada clinical meeting pertama, manajemen RSHS memutuskan tetap melakukan tindakan medis. Hal itu didasari pada patient safety dengan pelayanan medis AMHP maupun tindakan lainnya dicover oleh BPJS dan RSHS sesuai prosedur yang berlaku.

"Jadi tidak ada hubungannya dengan kuota BPJS yang katanya habis. Karena, setelah kuota BPJS habis, kami ada prosedur lainnya," jelas dia kepada wartawan.

RSHS, kata dia, komitmen melakukan perawatan kepada pasien, walaupun kuota asuransi telah habis. Beberapa kasus operasi yang melibatkan peserta BPJS kehabisan kuota, biaya selanjutnya akan ditanggung RSHS.

Diketahui, pasien obesitas asal Karawang Sunarti meninggal dunia pada 2 Maret 2019, setelah pulang menjalani operasi dan perawatan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Banyak pertanyaan muncul tentang penyebab meninggalnya Sunarti, perempuan yang memiliki bobot lebih dari 130 kg itu.

Pasien dirawat sejak tanggal 1 Februari dengan rujukan dari Rumah Sakit Karawang . Untuk penanganan obesitas selama perawatannya, RSHS membentuk tim khusus (terdiri dari berbagai disiplin ilmu), yang telah berupaya semaksimal mungkin.

Pada 18 Februari Sunarti menjalani bariatric surgery, yaitu berupa tindakan pengecilan lambung. Pada 1 Maret pasien sudah diperbolehkan pulang. Pascaoperasi, secara umum kondisi Sunarti baik. Tekanan darah, nadi, dan respirasinya normal. Dia tidak mengalami sesak napas. Namun satu hari setelah pulang, tepatnya 2 Maret 2019 Sunarti meninggal dunia. (Baca Juga: Sunarti Pasien Obesitas Asal Karawang Meninggal, Ini Penjelasan RSHS Bandung(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5472 seconds (0.1#10.140)