Korban Pamer Alat Vital Semakin Banyak, DPRD Karawang: Segera Ambil Tindakan

Senin, 04 Maret 2019 - 11:13 WIB
Korban Pamer Alat Vital Semakin Banyak, DPRD Karawang: Segera Ambil Tindakan
DPRD Kabupaten Karawang prihatin dengan maraknya peristiwa teror alat vital yang menimpa siswa dan guru wanita di Karawang, Jawa Barat. Foto/SINDOnews/Nila Kusuma
A A A
KARAWANG - DPRD Kabupaten Karawang prihatin dengan maraknya peristiwa teror alat vital yang menimpa siswa dan guru wanita di Karawang, Jawa Barat. Masyarakat diminta proaktif melaporkan pelaku mesum yang memamerkan alat vital kepada kaum perempuan di sejumlah sekolah di Karawang.

"Kami prihatin dengan kejadian ini karena korbannya sudah banyak, tapi pelakunya masih bebas menjalankan aksinya. Saya kira pihak sekolah harus meningkatkan kewaspadaan dan juga bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus ini. Jadi begitu terjadi peristiwa tidak senonoh oleh orang yang tidak bertanggung jawab, segera diambil tindakan jangan diam saja," kata Wakil Ketua I DPRD Karawang Sri Rahayu, Senin (4/3/2019).

Menurut Sri, berdasarkan laporan yang diterimanya, teror alat vital yang menimpa pelajar dan guru itu terjadi cukup lama. Namun, karena korban tidak melaporkan peristiwa itu sehingga tidak ada pihak yang peduli. Dia berharap seluruh korban melaporkan kejadian ini agar pelakunya bisa ditangkap.

"Mungkin karena korbannya malu dia tidak mau melaporkan kejadian ini. Tapi kalau korbannya semakin banyak ya pelakunya harus diungkap," katanya.

Kasus teror mesum dengan modus memamerkan alat vital kepada siswa di sejumlah sekolah mulai ramai dibicarakan. Sejumlah korban mulai berani mengungkapkan peristiwa tersebut setelah banyak korban mengalami hal yang sama.

Pelaku sengaja menunggu korbannya di jalan dan setelah itu menunjukkan alat vitalnya kepada siswa wanita. Belakangan, tidak hanya siswa yang menjadi korban, guru wanita juga turut jadi mangsa.

"Setelah kasus ini ramai, baru banyak korban mengaku. Itu juga setelah kami aktif menelusuri ke seluruh sekolah, siapa aja yang menjadi korban," kata salah satu guru SMP di Karawang Barat.

Berdasarkan pendataan sementara, diketahui ada tiga sekolah di bilangan Jalan Ahmad Yani tengah bekerja sama mengungkap kasus pamer alat vital tersebut. Selain minta tolong pada petugas berpakaian preman, mereka menelusuri jumlah korban sebenarnya.

"Dalam pertemuan itu, terungkap ada korban di sekolah-sekolah tetangga. Kami sepakat mencari kemungkinan korban lainnya. Karena kebanyakan anak takut dan malu mengaku," kata guru yang juga menjabat wakil kepala sekolah ini.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4167 seconds (0.1#10.140)