Perguruan Tinggi dan SMK di KBB Harus Ditambah

Sabtu, 02 Maret 2019 - 23:04 WIB
Perguruan Tinggi dan SMK di KBB Harus Ditambah
Politisi PDIP Adjeng Ratna Suminar saat peluncuran buku biografinya di Lembang, KBB, Sabtu (2/3/2019). Dia berkomitmen memajukan dunia pendidikan di KBB. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Keberadaan Perguruan Tinggi (PT) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih sangat minim. Itulah salah satu yang menjadi fokus perhatian dari Caleg DPR RI Daerah Pemilihan Jabar 2 (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) dari PDI Perjuangan Adjeng Ratna Suminar.

"Saya melihat perguruan tinggi di KBB masih kurang karena baru ada satu atau dua. Ke depan harus ditambah lagi dan itu menjadi perhatian saya untuk diperjuangkan saat duduk di legislatif," ucapnya saat ditemui di sela-sela bedah buku Adjeng Ratna Suminar-Perempuan Tangguh dan Inspiratif dari Bandung, di Lembang, KBB, Sabtu (2/3/2019).

Adjeng menilai, pendidikan menjadi faktor penting dalam memajukan SDM. Sebagai daerah otonomi yang akan berusia 12 tahun, sektor pendidikan di KBB masih harus terus dibenahi. Dirinya pernah mendapati siswa SMK asal Kecamatan Rongga terpaksa kos karena sekolah di luar KBB. Ini menjadi riskan karena usianya masih labil dan rentan. Terlebih di era industri informasi yang begitu terbuka, sehingga rawan terjerumus pada perilaku menyimpang.

"Ya kalau tinggal di asrama dengan pengawasan pembina di asrama mungkin masih bisa terkontrol. Tapi kalau kos di lingkungan yang pergaulannya bebas itu berbahaya. Makanya SMK berkualitas harus dibangun di KBB agar warga tidak harus jauh-jauh mencari sekolah yang unggul," kata dia.

Selain itu dirinya juga menyoroti soal geliat sektor pariwisata di Lembang yang tumbuh dengan pesat. Ini juga harus diperhatikan jangan sampai munculnya tempat-tempat wisata baru justru mengabaikan aspek keselamatan. Seperti beberapa tahun lalu ada mahasiswa yang tewas tertimbun longsor ketika sedang berwisata di Lembang. Hal itu harus jadi pelajaran. "Upayanya melalui perizinan harus ketat dan pembangunan tempat wisata tidak boleh mengabaikan keselamatan," ujarnya.

Perempuan yang sejak setahun lalu berbaju PDI Perjuangan ini mengaku sudah turun ke hampir semua kecamatan di KBB. Dirinya ingin menanggalkan image sebagai kader partainya yang dulu dan fokus dalam mendukung program pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Melalui bidang pendidikan, dia ingin mendarmabaktikan kemampuan dan pengalamannya melalui Yayasan Adjeng Soeharno untuk meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Bandung dan KBB.

"Saya tidak bisa diam bila melihat ketidakberdayaan di masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan. Itulah yang banyak saya curahkan dalam buku biografi ini agar menjadi inspirasi positif bagi pembaca," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.1412 seconds (0.1#10.140)