Perum Perhutani-Unpad Optimalkan Pengembangan Stevia

Sabtu, 02 Maret 2019 - 20:00 WIB
Perum Perhutani-Unpad Optimalkan Pengembangan Stevia
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Unpad Keri Lestari dan Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna menunjukkan naskah perjanjian kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Perum Perhutani dan Universitas Padjajaran (Unpad) sepakat menandatangani perjanjian kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU) untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Keri Lestari dan Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna di Grha Sanusi Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (1/3/2019).

Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Barat-Banten Oman Suherman yang turut hadir pada acara tersebut mengatakan, penandatanganan perjanjian kerja sama bertujuan untuk memperkuat kerja sama yang sebelumnya sudah dilakukan.

"Kerja sama juga bertujuan untuk menunjang pelaksanaan tugas kedua pihak sesuai fungsi dan kewenangannya masing-masing," ungkap Oman dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Sabtu (2/3/2019).

Kerja sama yang telah dibangun Perhutani dan Unpad, lanjut Oman, di antaranya melakukan penelitian penanaman pohon stevia di atas lahan seluas satu hektare di BKPH Lembang KPH Perhutani Bandung Utara yang kini dikaji Perhutani untuk pengembangan sisi komersialnya. (Baca Juga: Tim Riset Unpad Budidayakan Stevia di Lahan Perhutani
"Jadi saat ini sedang ditanam stevia yang ditumpangsarikan dengan tanaman pinus. Untuk optimalisasi kawasan hutannya ditanami kopi dan stevia. Unpad melakukan penanaman stevia untuk kepentingan penelitian. Untuk aspek komersialnya kita masih hitung seperti apa," terang Oman.

Dengan MOU tersebut, kata Oman, kerja sama yang sudah dilakukan Perhutani dan Unpad akan lebih kuat lagi dan memiliki landasan dalam pengembangannya.

"Perhutani dan Unpad sudah menanam stevia di kawasan Perhutani Bandung Utara, namun baru satu hektare karena ditujukan untuk penelitian. Kalau untuk komersial, perlu lahan lebih luas lagi," katanya.

Menurut Oman, tanaman pengganti gula tersebut bisa saja dikembangkan dalam konsep kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan. Terlebih, Perhutani sudah bekerja sama dengan lembaga masyarakat desa hutan dan lembaga lainnya dalam pengelolaan hutan.

"Kerja sama yang dibangun seperti penanaman kopi, tanaman obat-obatanya, dan pengelolaan ekowisata," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2489 seconds (0.1#10.140)