Longsor dan Tembok Roboh di Bandung Barat, 5 Luka-Luka

Sabtu, 02 Maret 2019 - 19:04 WIB
Longsor dan Tembok Roboh di Bandung Barat, 5 Luka-Luka
Bencana tanah longsor yang menutup akses jalan di Kampung Bonceret, Rancapanggung, Kecamatan Cililin, KBB Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Hujan deras menyebabkan bencana tanah longsor di sejumlah tempat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Jumat (1/3/2019) malam. Tidak hanya itu, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan tembok setinggi 1,5 meter dan panjang 25 meter roboh dan melukai warga yang sedang melintas.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, bencana longsor terjadi Kampung Nyalindung RT 02/02, Desa Sukasari, Kecamatan Gunung halu dan di Kampung Bonceret, Rancapanggung, Kecamatan Cililin. Longsor yang terjadi di Kampung Bonceret sempat menutup akses jalan yang menghubungkan Cikadu-Rancapanggung.

Sedangkan tembok kebun yang roboh berlokasi di Kampung Barukai Timur RT 04/13, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua. Kejadian yang terjadi pada Jumat pukul 19.30 WIB itu menimpa lima orang warga yang kebetulan sedang melintas. Akibatnya, satu orang mengalami luka berat dan harus dibawa ke RS Cahya Kawaluyaan, Padalarang.

"Tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor dan tembok roboh itu. Hanya ada satu orang harus dibawa ke rumah sakit karena lukanya cukup parah," kata Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo didampingi Staf BPBD Suheri, Sabtu (2/3/2019).

Duddy menyebutkan, lima orang itu adalah Ai Pebrianti (37) yang mengalami luka berat dan dibawa ke rumah sakit. Kemudian Adam (8) luka ringan, Chelse (10) mengalami patah tulang dan dirujuk ke balai pengobatan di Citapen, Sherli (11) luka ringan dan Evi (12) luka ringan. Mereka semua tercatat sebagai warga Jambudipa RT02/13, Kecamatan Cisarua.

Saat kejadian kelima warga tersebut dalam perjalanan pulang dari Masjid Jami Hasanudin setelah menunaikan Salat Isya. Nahas, pada saat tiba di lokasi tiba-tiba tembok pembatas kebun tersebut roboh dan menimpa para korban yang sedang berjalan dipinggirnya. Kondisi itu terjadi disinyalir karena fondasi tembok yang tidak kuat menahan tekanan air hujan yang turun sejak siang.

"Setelah mendapat informasi petugas kami bersama Babinsa dan warga langsung ke lokasi mengevakuasi korban dan membersihkan material tembok. Sekitar pukul 24.00 WIB material tembok berhasil dibersihkan dan jalan kembali dapat dilintasi warga," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1242 seconds (0.1#10.140)