Lelang Jasa Keamanan Molor, Aset Vital Pemprov Tak Dijaga Satpam

Jum'at, 01 Maret 2019 - 20:59 WIB
Lelang Jasa Keamanan Molor, Aset Vital Pemprov Tak Dijaga Satpam
Suasana Gedung Sate lengang tanpa pengamanan petugas satpam, Jumat (1/3/2019) menyusul habisnya kontrak kerja Pemprov Jabar dengan perusahaan penyedia jasa keamanan. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gedung Sate dan sejumlah aset vital milik Pemprov Jawa Barat lainnya tak lagi mendapat pengamanan dari petugas satuan pengamanan (satpam) menyusul molornya proses lelang jasa keamanan.

Padahal, Gedung Sate yang merupakan pusat pemerintahan Pemprov Jabar dan aset vital lainnya, seperti rumah dinas Gubernur Jabar, Wakil Gubernur Jabar, rumah dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, hingga Lapangan Gasibu biasanya dikawal ketat petugas satpam.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengakui, kondisi tersebut terjadi menyusul berakhirnya kontrak kerja antara Pemprov Jabar dan penyedia jasa keamanan. Di lain sisi, Biro Umum dan Biro Pengadaan Barang dan Jasa tidak sigap memproses lelang jasa keamanan.

"Selain itu, memang ada hal-hal (kendala lain), seperti pembentukan Biro baru, sehingga ada sedikit kegamangan di proses awal," ujar Iwa, Jumat (1/3/2019)

Meski begitu, Iwa memastikan, persoalan tersebut akan segera dituntaskan. Saat ini, kata Iwa, proses lelang sedang dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Iwa pun telah menginstruksikan agar persoalan ini tuntas paling lambat pekan depan.

Sebagai langkah antisipasi, lanjut Iwa, pihaknya telah mengintruksikan petugas keamanan dalam (kamdal) yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk turun tangan membantu pengamanan aset-aset vital milik Pemprov Jabar tersebut.

"Untuk mengisi kekosongan (satpam), kamdal difungsikan untuk mengamankan Gedung Sate, Lapangan Gasibu, rumah dinas Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda, serta beberapa objek vital lain di backup Satpol PP," katanya.

Iwa menambahkan, sebagai antisipasi jangka pendek, pihaknya juga telah menginstruksikan Biro Pengadaan Barang dan Jasa untuk merekrut petugas keamanan lewat sistem penunjukan langsung di masa proses lelang.

"Penunjukan langsung sifatnya tidak setahun penuh. Mungkin penanganan sebulan, setelah itu proses lelang. Penunjukan langsung dulu untuk solusinya, untuk mengisi kekosongan satpam selama proses lelang," pungkasnya.

Berdasarkan penelusuran di situs Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), lelang belanja jasa keamanan gedung kantor dan rumah dinas jabatan baru dibuat 13 Februari 2019 dengan nilai pagu paket sebesar Rp15,9 miliar. Meskipun sudah ada tiga perusahaan yang mendaftar, namun proses lelang baru sampai tahap evaluasi.

Informasi yang dihimpun, sedikitnya terdapat 110 petugas satpam yang biasa mengamankan Gedung Sate dan area Lapangan Gasibu. Mereka bekerja dua shift masing-masing shift 45 petugas satpam di Gedung Sate dan 10 petugas Satpam di area Lapangan Gasibu.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3631 seconds (0.1#10.140)