Kiai dan Tokoh Pesantren Berharap Lebih Diperhatikan Pemda KBB

Jum'at, 01 Maret 2019 - 15:00 WIB
Kiai dan Tokoh Pesantren Berharap Lebih Diperhatikan Pemda KBB
Ketua Umum Aliansi Ormas Islam KBB KH Aa Maulana beserta jajaran kiai dan tokoh pesantren se-KBB mendukung program BLK berbasis pesantren dan meminta guru agama di pelosok diperhatikan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Peran guru agama di berbagai pelosok daerah di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, sangat penting dalam pembekalan akhlak kepada generasi milenial. Sebab, perkembangan industri informasi melalui jaringan internet kini sudah menjalar ke desa-desa sehingga harus ada filter agama agar tidak terpapar konten negatif.

"Peran guru agama kini sangat sentral terutama di pedesaan. Mereka bisa memberikan pendidikan karakter dan akhlak agar generasi muda tidak sampai salah arah," tutur Ketua Umum Aliansi Ormas Islam KBB KH Aa Maulana di Ngamprah, Jumat (1/3/2019).

Menurutnya, peran guru agama di daerah pelosok tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka mau mengabdi demi masyarakat dengan keterbatasan infrastruktur, untuk melaksanakan tugas mulia agar terwujud masyarakat KBB yang produktif dan berakhlak luhur. Hal ini sejalan dengan salah satu visi misi Pemda KBB dalam membentuk masyarakat yang religius.

Karena itu, Aliansi Ormas Islam KBB meminta Pemkab Bandung Barat memberikan perhatian khusus kepada para guru agama di berbagai wilayah KBB. Aspirasi itu sudah disampaikannya langsung kepada Bupati Aa Umbara Sutisna dalam audensi resmi. Bupati Aa Umbara pun sangat merespons dengan apa yang disampaikan para kiai dan tokoh pesantren yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam se-KBB.

Rois Syuriah PCNU KBB ini menilai, penopang keberhasilan pembangunan adalah sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berakhlak baik. Maka dari itu, aliansi meminta Pemkab Bandung Barat senantiasa aktif menggalakkan kegiatan yang bertujuan membentuk akhlak luhur masyarakat Bandung Barat yang berlandaskan pada kegiatan nilai-nilai agamis.

"Antara pembangunan fisik dan akhlak (agama) harus seimbang. Sehabat apa pun pembangunan tanpa ditopang oleh moral yang baik maka akan salah arah," ucapnya.

Pihaknya juga menyampaikan berbagai persoalan lainnya yang dihadapi Bandung Barat. Salah satunya mengenai pengentasan persoalan pengangguran. Untuk itu, pihaknya siap menjadi mitra pemerintah dalam mengatasi pengangguran, khususnya yang berkaitan dengan pengangguran di generasi muda.

"Salah satunya mendukung program pelatihan keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis pesantren di Bandung Barat," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8857 seconds (0.1#10.140)