Di Tangan Abah Ogi, Bonggol Bambu Disulap Jadi Karya Seni

Kamis, 09 Agustus 2018 - 18:51 WIB
Di Tangan Abah Ogi, Bonggol Bambu Disulap Jadi Karya Seni
Patung naga yang terbuat dari bonggol bambu karya Abah Ogi. Foto/Istimewa.
A A A
MAJALENGKA - Di tangan seniman, bambu bisa disulap menjadi berbagai macam karya, baik bernilai seni maupun peralatan rumah tangga.

Bahkan, di tangan-tangan orang terampil, bonggol atau pokok akar bambu yang terkesan remeh atau tak berguna, bisa diubah menjadi karya seni, sekaligus memiliki nilai ekonomi yang tidak kecil.

Seperti dilakukan oleh Abah Ogi, warga Blok Rabu Desa Genteng, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka. Berkat keterampilan dan jiwa seni yang dimilikinya, bonggol bambu yang kerap berakhir di dapur untuk perapian, berubah menjadi karya seni menawan, berupa replika hewan legenda, naga.

Abah sukses memikat banyak kalangan, berkat kemahirannya dalam mengukir bonggol bambu. "Awal bikin benar-benar menggunakan alat-alat sederhana, seperti paku. Namun, seiring berjalannya waktu, mulai menggunakan alat yang lebih memadai," kata Abah, saat berbincang dengan SINDONews di kediamannya, Kamis (9/8/2018).

Dalam proses pembuatannya, ujar dia, untuk satu karya berupa naga, dibutuhkan sekitar tiga bonggol bambu dengan durasi pengerjaan bisa memakan waktu berminggu-minggu. Dari tiga bonggol itu, kemudian dirangkai sedemikian rupa, hingga menghasilkan karya seni. "Alhamdulillaah, karya itu mendapat apresiasi dari banyak kalangan," ujar dia.

Kini, karya-karya Abah sukses mendapat respons positif dari masyarakat. "Sekarang lebih ke bambu dulu, bukan bongol. Ada kaligrafi, ada (wadah) lampu hias. Pernah ada yang minta dalam jumlah besar, tapi tidak sanggup memenuhinya. Karena SDM-nya kurang," tutur Abah.

Di Tangan Abah Ogi, Bonggol Bambu Disulap Jadi Karya Seni


Aktivitas Abah dalam berkarya, tidak terlepas dari keinginannya untuk menumbuhkan kreativitas masyatakat sekitar tempat tinggalnya, khususnya remaja. Dengan mengerjakan sendiri, Abah berharap bisa memotivasi orang banyak untuk terus mengasah kreativitas.

"Tujuannya untuk menginspirasi anak-anak desa. Ini sudah berjalan sekitar dua tahun. Alhamdulillah, meskipun belum banyak, sudah ada kemajuan. Waktu masih awal-awal mah, ya begitulah," pungkas Abah.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4913 seconds (0.1#10.140)