Warga Penerima Program BPNT Masih Banyak, Bupati Aa Umbara Sedih

Kamis, 28 Februari 2019 - 16:01 WIB
Warga Penerima Program BPNT Masih Banyak, Bupati Aa Umbara Sedih
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna didampingi Kepala Dinas Sosial KBB Heri Partomo, saat ditemui di Lembang, Kamis (28/2/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengaku sedih dengan masih banyaknya warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang berhak menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Penerima program yang digulirkan menggantikan beras sejahtera (rasta) ini di KBB mencapai 82.971, berkurang dari jumlah semula 95.599 keluarga penerima manfaat (KPM).

"Masih banyaknya warga KBB yang mendapat program BPNT bukan membuat saya bangga. Sebaliknya saya sedih dengan kondisi itu karena artinya masih banyak warga KBB yang miskin," kata Aa Umbara saat ditemui di Lembang, Kamis (28/2/2019).

Masih banyaknya warga KBB yang membutuhkan uluran tangan dari program bantuan sosial menjadi pekerjaan rumah bagi dirinya selaku orang nomor satu di KBB. Berdasarkan data dari Dinas Sosial KBB dan juga hasil blusukan dirinya terjun ke masyarakat, warga miskin terbanyak ditemukan di wilayah selatan. Pihaknya juga minta Disnaker untuk membuka lapangan pekerjaan, karena warga di wilayah selatan masih banyak yang bekerja ke luar daerah dan menjadi TKI.

"Sekitar 30% warga di selatan KBB banyak yang menjadi TKI. Ke depan Disnaker harus tampak programnya, termasuk dinas lainnya juga untuk berperan serta memikirkan warga agar dapat sejahtera dua hingga tiga tahun ke depan," pintanya.

Terkait BPNT, dia menilai justru lebih bermanfaat ketimbang program bantuan rasta/raskin. Sebab, program ini membuat masyarakat lebih menikmati karena berasnya layak konsumsi. Walaupun mereka hanya dapat Rp110.000/bulan, tapi minimal mereka bisa membeli beras yang seharga Rp10.000 sampai Rp11.000.

Terkait berkurangnya KPM, dia meminta kepada Dinas Sosial untuk mengomunikasikan kepada warga yang tidak mendapatkannya. "Itu harus dikomunikasikan karena mungkin warga akan bertanya-tanya yang biasa mendapatkan tapi sekarang menjadi tidak. Mudah-mudahan yang tidak dapat ini sudah sejahtera," ujarnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) KBB Heri Partomo menyebutkan, tahun lalu dari total 95.599 KPM di KBB yang menerima BPNT juga hanya sekitar 77.000 atau tidak full. Bahkan, ada temuan sebanyak 17.000 saldo rekening yang ditransferkan kepada KPM ternyata saldonya kosong. Akibatnya, KPM yang bersangkutan tidak bisa membeli kebutuhan pangan seperti beras atau telur karena nilai bantuan sebesar Rp110.000/KPM/bulan tidak ada dalam rekening.

"KPM yang saldonya kosong itu kami ajukan lagi tahun ini karena mereka memang warga kurang mampu. Semoga bisa terealisasi, sehingga nanti kalau itu bisa, maka kuota penerima di KBB menjadi bertambah lagi dari data awal 82.971 KPM," sebutnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.1017 seconds (0.1#10.140)