Revisi RTRW Jabar Selesai, Tol North-South Link Segera Dibangun

Senin, 25 Februari 2019 - 21:41 WIB
Revisi RTRW Jabar Selesai, Tol North-South Link Segera Dibangun
Kemacetan di Kota Bandung yang semakin parah akibat terbatasnya akses jalan. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Proyek jalan Tol North-South Link (Tol NS Link) yang menghubungkan sisi selatan dan utara Kota Bandung siap dibangun menyusul telah masuknya proyek tersebut ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung.

Direktur Utama PT Jasa Sarana Dyah S Wahyusari menyatakan, peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek Tol NS Link siap dilakukan sebagai tanda dimulainya pembangunan fisik tol tersebut.

"Kami sekarang menunggu pengesahan revisi RTRW Jabar. Setelah DPRD Jabar selesai reses, itu disetujui, kami bisa langsung groundbreaking," terang Dyah di Bandung, Senin (25/2/2019).

Menurut Dyah, proyek tol yang diprakarsai oleh PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) yang merupakan konsorsium dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk , PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Sarana itu akan mengawali groundbreaking di lahan dekat Tol Pasir Koja.

"Ini untuk seksi pertama Pasir Koja-Leuwipanjang sejauh 7,4 kilometer. Proyek tol ini juga sekaligus memastikan komitmen PT Jasa Sarana sebagai BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dalam mempertahankan kepemilikan saham di CMLJ," jelasnya.

Dyah melanjutkan, jika revisi RTRW Jabar bisa segera disahkan, groundbreaking yang awalnya direncanakan pada pertengahan 2019 bisa dipercepat. Terlebih, PT CMLJ juga sudah melakukan persiapan matang.

"Kita sudah siapi, bisa langsung jalan. Kita mulai di tanah milik Jasa Marga di Pasir Koja," sebut Dyah.

Pihaknya memprediksi, biaya konstruksi Seksi I Pasir Koja-Leuwi Panjang tersebut mencapai Rp1,5 triliun. Dyah juga memastikan, pihaknya tidak mengalokasikan banyak anggaran untuk pembebasan lahan mengingat tol dibangun dengan teknologi elevated atau tol layang di lahan milik Pemprov Jabar.

Kini, pihaknya masih menghitung nilai investasi dari sisi kontruksi karena PT CMLJ juga tengah memperhitungkan perubahan trase hingga ke Cicaheum."Masih kami hitung, kami masih coba kaji seperti apa, hasilnya sambil jalan sambil nunggu RTRW sekaligus kami mengkaji usulan rutenya berubah," paparnya.

Diakui Dyah, Tol NS Link yang direncanakan membentang dari Pasir Koja hingga Jalan Supratman itu dikehendaki beberapa pihak untuk pindah trase ke Cicaheum karena dikhawatirkan merusak cagar budaya dan kawasan hijau. Menurutnya, merancang Tol NS Link, pihaknya tetap berupaya agar cagar budaya dan kawasan hijau tidak terganggu.

"Kami juga memikirkan bagaimana agar daerah itu tetap indah, mereka takutnya merusak lingkungan," katanya.

Proyek tol yang akan menghubungkan Tol Pasir Koja dan Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) yang juga akan dibangun itu diharapkan menjadi solusi permasalahan kemacetan di Kota Bandung.

Selain itu, kata Dyah, kehadiran Tol NS Link nantinya diharapkan juga membantu menyeimbangkan beban transportasi serta meningkatkan aksestabilitas dari wilayah selatan ke kawasan pusat Kota Bandung.

"Konsep pembangunan Tol NS Link berkomitmen menjaga dan mengakomodir cagar budaya dan daerah hijau di kota Bandung. Tentunya, dengan menaati peraturan yang berlaku serta terbuka terhadap saran dan masukan dari seluruh pemangku kepentingan," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan, pihaknya akan berupaya mewujudkan Tol NS Link karena tol tersebut menjadi bagian rencana induk kelancaran lalu lintas di kawasan Bandung Raya.

"Jadi kelancaran kota metropolitan itu terbagi dua, memperbanyak jalur baru dan juga memperbanyak utamanya transportasi publik," ujar Ridwan Kamil belum lama ini.

Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, karena tol ini dibangun di lahan milik Pemprov Jabar, pihaknya akan memerintahkan PT Jasa Sarana ikut terlibat meski dana pembangunan tol akan dikucurkan pihak swasta. "Itu lahan pemprov, hanya lokasinya di Bandung, maka Jasa Sarana yang akan mengerjakan," katanya.

Terkait teknis pengerjaan tol yang memerlukan penggalian banyak terowongan, Emil mengaku belum mendapat laporan. Namun, kata Emil, karena proyek ini dibutuhkan, Pemprov Jabar akan mendorong agar proyek ini segera terealisasi.

"Kalau teknis karena dia (tol) ke pusat kota harus naik turun, itu nanti kita bahas secara teknis, yang penting everybody happy," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5147 seconds (0.1#10.140)