Deklarasi Dukung Jokowi Gencar Digelar di Tasikmalaya, Ini Analisa Peneliti LIPI

Sabtu, 23 Februari 2019 - 19:05 WIB
Deklarasi Dukung Jokowi Gencar Digelar di Tasikmalaya, Ini Analisa Peneliti LIPI
Peneliti LIPI Amin Mudzakkir (kanan). Foto/SINDOnews/Jani Noor
A A A
TASIKMALAYA - Deklarasi dukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin gencar dilakukan di Tasikmalaya , Jawa Barat. Menurut peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mudzakkir, ada beberapa alasan yang mendasari hal itu.

"Faktor utamanya itu, Jokowi saat ini diuntungkan sebagai penguasa, sehingga memiliki berbagai sumber daya," kata Amin saat pulang kampung ke Kota Tasikmalaya, Sabtu (23/2/2019).

Meski demikian, Amin lebih melihat posisi Jawa Barat yang pada Pilpres 2014 tidak berpihak pada Jokowi yang kala itu sampai terpaut 7 juta suara dari Prabowo Subianto -Hatta Rajasa. "Termasuk pemasok massa terbesar Aksi 212 yang jelas jadi ancaman Jokowi," ujarnya.

Dalam pengamatan Amin, Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin melihat tantangan terbesar kemenangan ada di Jawa Barat. Dari sekian kota/kabupaten di Jawa Barat, yang harus mendapat perhatian serius adalah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Makanya, kata dia, Tasikmalaya seolah mendapat porsi besar, didesain terus- menerus ada deklarasi. "Betul kalau secara jumlah suara lebih banyak Bogor, Bandung, dan Sukabumi. Tapi Tasikmalaya punya cerita lain, sejarah lain soal Islam politik sehingga menjadi alasan untuk menjelaskan kenapa Jokowi harus menang di Tasikmalaya," ucapnya.

Amin pun mengungkapkan masa lalu Tasikmalaya sebagai basisnya perjuangan Darul Islam (DI) dan Masyumi sangat kuat yang lebih pro Aksi 212 sehingga menyumbang massa terbanyak dari Tasikmalaya.

Selain itu, pengalaman Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, Tasikmalaya dimenangkan Asyik (Sudrajat-Syaikhu) yang diusung Gerindra dan PKS. Padahal, di Tasikmalaya ada Uu Ruzhanul Ulum yang menjadi pendamping Ridwan Kamil.

"Nah, sekarang ada semacam dukungan terbuka dari pesantrennya Uu, santri-santri dan ulama serta kiai. Tentu Pak Jokowi senang karena intinya bagaimana 'kaki-kaki' 212 patah agar tidak terulang di Tasikmalaya yang bergerak secara militan menguntungkan Prabowo-Sandi," tuturnya.

Mengenai pengaruh deklarasi, Amin mengungkapkan paling tidak menunjukkan secara formal karena susah mencari sarana lain untuk menunjukkan ada pergerakan ke arah Jokowi. Deklarasi, ujarnya, adalah jalur paling mudah agar elemen lain terkondisikan bergerak.

"Itu kenapa karena massa partai terutama PPP yang di atas mendukung Jokowi belum sepenuhnya di bawah mendukung. Padahal PPP partai penguasa di Tasikmalaya. Nah sekarang ketua PPP yang juga Wali Kota Tasik terus gencar dengan harapan agar suara PPP solid ke Jokowi-Amin," tuturnya.

Amin juga menyoroti pasifnya Calon Legislatif dari Koalisi Jokowi yang seolah cari aman sendiri, tidak berani terbuka mendukung Jokowi-Amin. Hal ini dinilai dia karena khawatir ketika memasarkan Jokowi berefek negatif pada caleg tersebut.

"Coba lihat, ada nggak caleg PPP, PDIP bahkan PKB dan Golkar atau Nasdem yang mencantumkan foto Jokowi. Tidak ada kan? Maka, satu-satunya cara dengan menggerakkan mesin lain di luar parpol koalisi," ujarnya. (Baca Juga: Jokowi-Amin Ditargetkan Menang 70 Persen di Tasikmalaya(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9678 seconds (0.1#10.140)