Ahli PVMBG Kaji Struktur Tanah Bergerak di Legokherang

Jum'at, 22 Februari 2019 - 21:44 WIB
Ahli PVMBG Kaji Struktur Tanah Bergerak di Legokherang
Sejumlah ahli dari PVMBG, Badan Geologi, Kemen ESDM mengkaji struktur tanah di lokasi bencana tanah bergerak Desa Legokherang. Foto/INews/Toiskandar
A A A
KUNINGAN - Bencana tanah bergerak di Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan yang menyebabkan belasan rumah rusak mendapat perhatian seriusdari Pemkab Kuningan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan mendatangkan mendatangkan ahli dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke lokasi bencana, , Jumat (22/2/2019) siang. Ahli dari PVMBG mengkaji struktur tanah akibat pergerakan tanah di Desa Legokherang.

Ahli dari PVMBGlangsung melakukan kajian struktur tanah dengan menggunakan alat khusus di lokasi terdampak tanah bergerak tersebut. Hasil dari kajian struktur tanah yang terdampak bencana ituakan menjadi pertimbangan Pemkab Kuningan dalam mengambil keputusan, apakah warga harus direlokasi atau tidak.

Data dari BPBD Kuningan, sebanyak 16 rumah mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah di Desa Legeokherang, Cilebak, Dua di antaranya rusak berat. Selain Legokherang, petugas dari PVMBG juga mengkaji struktur tanah di Kecamatan Selajambe. Akibat tanah longsor ratusan meter di Desa Cimenga, sebanyak 26 kepala keluarga (KK) harus mengungsi ke tempat aman karena tanah labil.

Yukni Arifiyanti Ahli dari PVMBG mengatakan, dari hasil kajian, terdapat dua desa terdampak pergerakan tanah dan tanah longsor. Warga diimbau waspada jika turun hujan deras karena cukup membahayakan. “Karena tanah sudah mulai bergerak di dua desa tersebut,” kata Yukni.

Diketahui,Belasan rumah di Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan , Jawa Barat, rusak parah akibat pergeseran tanah yang terjadi setelah diguyur hujan deras. Para pemilik rumah pun terpaksa mengungsi.

Tanah bergerak juga mengakibatkan tebing setinggi 10 meter longsor dan menutup akses jalan warga desa tersebut. Kondisi jalan desa juga mengalami amblas dan retak retak.

Sejumlah pemilik rumah sudah meninggalkan rumahnya karena takut ambruk susulan saat terjadi hujan deras lagi. Tanah bergerak ini akibat kondisi yang labil serta diguyur hujan deras. (BACA JUGA: Tanah Bergerak di Kuningan, Belasan Rumah Rusak )
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1439 seconds (0.1#10.140)