Ubah Kurikulum, Kemendikbud Target 80% Lulusan SMK Terserap

Kamis, 21 Februari 2019 - 23:45 WIB
Ubah Kurikulum, Kemendikbud Target 80% Lulusan SMK Terserap
Mendikbud Muhajir Effendi. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan perubahan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal itu dilakukan agar lulusan SMK semakin banyak diserap dunia kerja.

“Sekarang pemerintah ubah strategi. Semula suplai site, sekarang demand site. Dulu menyusun kurikulum, tenaga guru, tenaga kerja, dan lainnya atas dasar persepsi kita. Bukan permintaan kebutuhan lapangan kerja. Sekarang diubah,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Bandung, Kamis (21/2/2019).

Menurut dia, perubahan itu dilakukan karena dunia usaha yang tahu persis apa yang dibutuhkan SMK. Sehingga mereka dilibatkan dalam menyusun kurikulumnya. Sehingga konten dunia usaha di atas 60%.

Begitu juga saat praktek, kami harapkan 60% ada di dunia industri. Sehingga, jangka panjang, semua SMK harus punya teaching factory. Artinya, praktiknya tidak boleh jadi praktek mainan. Tapi prakteknya harus sesuai standar industri dan usaha.

“Jadi bukan hanya sebagai mainan anak-anak aja. Produknya harus dijamin, harus bisa dipasarkan melalui dunia usaha dan industri patner. Sertifikasi juga harus cari yang sudah diakui reputasinya. Sehingga kalau anak dapat sertifikat, dia akan dipercaya kerja dimanapun,” beber dia.

Mahadjir mengungkapkan, tidak sinkronnya dunia kerja dan lembaga pendidikan menyebabkan banyak lulusan SMK menganggur. Dia bertahap, setelah program revitalisasi dilakukan, hasilnya dua tiga tahun kedepan akan sudah mulai dirasakan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2392 seconds (0.1#10.140)