Pekerja Masjid Al Jabbar Tewas Setelah Terjatuh dari Ketinggian 30 Meter

Rabu, 20 Februari 2019 - 16:33 WIB
Pekerja Masjid Al Jabbar Tewas Setelah Terjatuh dari Ketinggian 30 Meter
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Ahmad Sujai (36), seorang pekerja proyek pembangunan masjid terapung Al Jabbar di Jalan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung , meninggal dunia setelah terjatuh dari ketinggian 30 meter, Rabu (20/2/2019) pukul 09.15 WIB.

Korban mengalami luka patah di lengan kanan dan kepala. Namun, untuk memastikan luka yang menyebabkan korban meninggal dunia, saat ini Polsek Gedebage menunggu hasil visum et repertum dari RSUD Ujungberung.

Saat kejadian, korban sedang mengerjakan bagian kubah masjid terapung milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat itu tersebut. Di atas itu ada lapisan kaca dan aluminium. Lantaran hujan, kondisi pijakan tempat korban bekerja licin sehingga korban tergelincir dan jatuh ke tanah.

Korban sempat dibawa ke RSUD Ujungberung. Namun, nyawa korban tak terselamatkan dan mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit tersebut.

Kapolsek Gedebage Kompol Oesman Imam mengatakan, setelah mendapatkan informasi terkait kecelakaan kerja tersebut, Unit Reskrim Polsek Gedebage langsung meluncur ke lokasi kejadian.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kata Oesman, saat kejadian hujan hujan turun cukup deras. "Kan hujan, jadi licin. Korban tergelincir lalu terjatuh. Kemungkinan safety belt yang digunakan korban tak mengait dengan benar," kata Oesman saat dikonfirmasi melalui telepon.

Menurut Oesman, saksi memastikan standard operational procedur (SOP) telah dilaksanakan dengan baik. Namun, pihaknya tetap mengamankan barang bukti safety belt dan peralatan keselamatan kerja yang digunakan korban.

"Jadi memang kelalaian orang, bukan kelalaian dari sistem. Sebab, saya sering ke sini memastikan SOP keselamatan kerja dilaksanakan. Setiap pagi saya melihat para pekerja di-briefing terkait keselamatan kerja dan evaluasi," ujarnya.

Oesman menuturkan, di lokasi proyek Masjid Al Jabbar terdapat sistem alarm. Jika ada petir, sirine dan lampu alarm menyala untuk memperingatkan para pekerja untuk berhenti bekerja.

"Saat kejadian hujan deras dan alarm berbunyi. Tapi bukan karena itu korban terjatuh, tetapi karena licin dan safety belt tidak mengait ke pengaitnya sehingga korban jatuh ke tanah. Meski ini kecelakaan kerja, tapi kami tetap melakukan penyelidikan. Kami menduga itu kan karena kealpaan," tutur Oesman. (Baca Juga: Masjid Terapung Al Jabbar Rampung 2020(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9713 seconds (0.1#10.140)